
BI Board, Solusi Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa PDD-NOS
Author(s) -
Jessica Elizabeth Kwee,
Anna Surjani,
Clemencia Gloriana Sharon,
Vicktor Gunandar Wibowo,
Devanny Gumulya
Publication year - 2022
Publication title -
proceeding of seminar on research and innovation of art and design
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2828-0091
DOI - 10.21460/serenade.v1i1.24
Subject(s) - humanities , psychology , art
Pervasive Developmental Disorder atau PDD adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya kerusakan yang meluas atau cukup parah di beberapa area dari pengembangan: keterampilan interaksi sosial dua arah, kepiawaian dalam berkomunikasi, atau munculnya perilaku, aktivitas, dan ketertarikan tertentu yang tergolong stereotip. Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified atau PDD-NOS merupakan salah satu subtipe gangguan autisme yang umumnya menyebabkan kesulitan dalam belajar berbahasa dan berkomunikasi dengan sesama. Padahal, kemampuan untuk berbahasa dan berkomunikasi sangatlah penting untuk kemandirian siswa kedepannya. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membantu siswa dengan PDD-NOS dalam pembelajaran bahasa melalui perancangan alat peraga yang dapat meningkatan keterampilan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pengembangan kemampuan analisis siswa ditonjolkan karena mayoritas siswa dengan PDD-NOS memiliki kemampuan membaca teks dengan baik namun memiliki kesulitan dalam menganalisis. Perancangan diawali dengan studi data sekunder mengenai PDD-NOS dan studi data primer dengan melakukan wawancara dengan pimpinan sekolah anak berkebutuhan khusus, psikolog, orang tua dari siswa dengan PDD-NOS, dan observasi siswa dengan PDD-NOS. Perancangan dilanjutkan dengan analisis QFD dan penyusunan morphological chart. Data yang terkumpul menjadi panduan dalam perancangan produk. Hasil perancangan adalah alat peraga pendukung pembelajaran yang membantu siswa menganalisis teks narasi, persuasi, dan deskripsi dengan bantuan audio visual dan kegiatan hands-on. Alat peraga terintegrasi antara video instruksi, video pembelajaran, dan kartu-kartu kalimat serta papan apresiasi untuk tracking progress pembelajaran siswa. Dalam perancangan ini, alat peraga yang dihasilkan sudah memenuhi semua kriteria perancangan, kecuali mengenai suasana hati siswa dan kurangnya perancangan jadwal terstruktur yang dapat membantu rutinitas siswa dalam pembelajaran dengan alat peraga ini.