
Yunus, Labu, dan Kisah Pelariannya!: Melihat Yunus dalam Alkitab dan Surah Yunus dalam Al-Qur’an (Kitab Yunus, QS Yunus: 1-109, QS As-Saffat: 139-148, QS Al-Anbiyaa’: 87-88)
Author(s) -
Rim G. Saragih
Publication year - 2021
Publication title -
aradha
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2774-8588
DOI - 10.21460/aradha.2021.13.733
Subject(s) - theology , praise , narrative , humanities , philosophy , literature , art
Jonah in the Bible and in the Qur’an is the same character, namely a prophet who was sent by Allah to remind and rebuke the Nineveh people to turn and praise Allah. However, through comparative reading of these texts we will find different narratives about Yunus. But this paper will read both texts in the Bible and the Qur’an so that we can see the richness of the two texts by reading communitarian cross-text over the holy books. There are many things that give us these two texts either from who the Nineveh were in the Qur’an or also Allah’s rebuke to Jonah when he was swallowed by the big fish and how Allah taught through the Pumpkin tree.This article is of course not to prove right or wrong, the main idea of this artile is looking at the appreciative differences in each text and then the main idea is to find broader and deeper meanings related to Yunus and his story. The interpretations of Christian theologians as well as Muslim commentators will offer further explanations about the figure of Yunus in the Bible and in the Qur’an.
AbstrakYunus dalam Alkitab dan dalam Al-Qur’an adalah tokoh yang sama yaitu seorang nabi yang diutus Allah untuk mengingatkan dan menegur orang-orang Niniwe supaya berpaling dan kembali kepada Allah dan memuji Allah. Namun di beberapa bagian ada poin-poin yang berbeda yang disampaikan Alkitab dan juga Al-Qur’an. Tulisan ini akan memperlihatkan dan menyandingkan kedua teks tersebut baik dalam Alkitab dan Al-Qur’an sehingga kita bisa melihat kekayaan dari kedua teks tersebut dengan pembacaan komunitarian lintas teks atas Kitab-kitab suci. Ada hal yang memperkaya kita melalui dua teks ini baik dari siapa itu bangsa Niniwe dalam Al-Qur’an atau juga proses teguran Allah kepada Yunus ketika di telan ikan besar dan bagaimana Allah memberi pengajaran kepadanya melalui pohon Labu. Tulisan ini tentunya bukan bicara benar salah tapi lebih melihat kepada perbedaan apresiatif dalam masing-masing teks dan kemudian penulis menemukan makna yang lebih luas dan lebih mendalam lagi terkait Yunus dan kisahnya. Adapun tafsiran dari teolog Kristen dan juga dari para mufasir Islam akan lebih menjelaskan sosok Yunus dalam Alkitab dan dalam Al-Qur’an.