
UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SERNAI (Wedelia biflora) sebagai ANTITRIPANOSOMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Author(s) -
eliawardani
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal medika veterinaria
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2503-1600
DOI - 10.21157/j.med.vet..v9i1.2990
Subject(s) - traditional medicine , parasitemia , trypanosoma evansi , biology , physics , medicine , trypanosomiasis , virology , malaria , immunology , plasmodium falciparum
Penelitian ini bertujuan mengetahui penurunan persentase parasitemia darah tikus yang diinfeksi Trypanosoma evansi (T. evansi) dan diberi ekstrak daun sernai (Wedelia biflora). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Dua puluh ekor tikus jantan dibagi secara acak ke dalam 4 kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri atas 5 ekor tikus. Kelompok K1 (kontrol positif) adalah tikus yang diinfeksikan dengan 103 T. evansi dan tidak diberikan ekstrak daun sernai, kelompok K2, K3, dan K4 adalah tikus yang diinfeksikan dengan 103 T. evansi dan diberikan ekstrak daun sernai secara oral dengan dosis masing-masing 30, 45, dan 60 mg/kg bobot badan selama 3 hari berturut-turut. Infeksi T. evansi dilakukan secara intra peritoneum sedangkan ekstrak diberikan secara oral selama 3 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ± SD persentase parasitemia tikus dari K2, K3, dan K4 lebih rendah dari K1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infeksi T. evansi meningkatkan persentase parasitemia dan pemberian ekstrak daun sernai berbagai dosis mampu menurunkan persentase parasitemia pada tikus.