
Resistensi Dan Ambivalensi Dalam Novel Al-Yaum Al-Maw’ud Karya Najib Kailani
Author(s) -
Khaerul Anwar
Publication year - 2021
Publication title -
tsaqofiya : jurnal pendidikan bahasa dan sastra arab
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7022
pISSN - 2685-7103
DOI - 10.21154/tsaqofiya.v3i2.78
Subject(s) - humanities , art , physics , philosophy
Tulisan ini memiki objek material novel modern Mesir yang berjudul al-Yaum al-Maw’ud karya Najib al-Kailani. Novel ini mengisahkan perjuangan rakyat Mesir di bawah pimpinan Raja Najmuddin Ayun melawan tantara Salib Perancis yang dIpimpin oleh Pangeran Louis. Adapun yang menarik dari novel ini adalah adanya resistensi yang variatif yang dilakukan oleh berbagai kalangan, serta sikap ambivalensi yang sangat kental dipraketkan oleh tokoh penjajah. Sementara itu, objek formalnya adalah teori post kolonial dengan memakai metode dekonstruksi. Teori ini didasarkan pada gugatan Edward Said dalam karyanya “orientalism” yang memiliki landasan epistiemologis, ontologis, dan aksiologis menyasar pada kepentingan kolonial. Barat dan Timur yang diposisikan sedemikian rupa, menurut Said sudah melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan harus dikembalikan kepada tempatnya. Hasil dari penelitian itu menunjukan bahwa oposisi biner Barat dan Timur yang selalu dikaitkan dengan berperadaban dan terbelakang, positif dan negatif, putih dan hitam, yang tidak sepenuhnya benar. Hal ini tampak dalam masif dan variatifnya resistensi yang diberikan oleh masyarakat Mesir dan bangsa Arab. Selain itu, ketidaktepatan tindakan Barat terhadap Timur juga dicerminkan oleh ambivalensi yang ditampilkan oleh Marseil sebagai tantara Perancis. Dengan demikian, berarti kolonialisasi yang dilakukan oleh Barat yang mengatasnamakan dirinya negara superior kepada Timur yang dianggap inferior telah mekanggar nilai-nilai kemanusiaan