z-logo
open-access-imgOpen Access
RESILIENSI KELUARGA PADA PASANGAN USIA PARUH BAYA
Author(s) -
Umi Rohmah
Publication year - 2016
Publication title -
kodifikasia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-9254
pISSN - 1907-6371
DOI - 10.21154/kodifikasia.v9i1.462
Subject(s) - psychology , humanities , social psychology , art
Usia paruh baya merupakan usia penuh tantangan sekaligus usia pencapaian puncak prestasi. Beberapa masalah yang dihadapi pa- sangan usia paruh baya seperti, pertengkaran suami istri, kenakalan anak, dan perdebatan siapa yang harus berperan di luar rumah sering mi tahui peran pasangan usia paruh baya dalam meningkatkan resiliensi keluarga, dan (2) mengetahui faktor-faktor protektif yang mempe- ngaruhi resiliensi keluarga pada pasangan usia paruh baya. Tulisan ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian Studi Kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis datanya menggunakan langkah-langkah: (1) pengumpulan data (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: (1) peran pasangan usia paruh baya dalam meningkatkan resiliensi keluarga adalah: a) bertanggungjawab atas ketenangan, keselamatan, dan kesejahteraan keluarga; b) men didik anak dengan penuh rasa kasih sayang dan tanggung jawab; c) memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada istri sesuai dengan ajaran agama; dan d) penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar; (2) faktor-faktor protektif yang turut mempengaruhi peningkatan resiliensi keluarga adalah sebagai berikut: a). faktor internal, meliputi: pengamalan nilai-nilai agama, adanya komitmen, saling percaya, dan adanya komunikasi; dan b) faktor eksternal, meliputi: orang tua, santri, kepercayaan dari masyarakat, asisten rumah tangga, teman, dan kyai. kali mengakibatkan perceraian bagi pasangan yang tidak me- liki resiliensi keluarga. Tulisan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peran pasangan usia paruh baya dalam meningkatkan resiliensi keluarga, dan (2) mengetahui faktor-faktor protektif yang mempe- ngaruhi resiliensi keluarga pada pasangan usia paruh baya. Tulisan ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian Studi Kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis datanya menggunakan langkah-langkah: (1) pengumpulan data (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: (1) peran pasangan usia paruh baya dalam meningkatkan resiliensi keluarga adalah: a) bertanggungjawab atas ketenangan, keselamatan, dan kesejahteraan keluarga; b) men didik anak dengan penuh rasa kasih sayang dan tanggung jawab; c) memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada istri sesuai dengan ajaran agama; dan d) penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar; (2) faktor-faktor protektif yang turut mempengaruhi peningkatan resiliensi keluarga adalah sebagai berikut: a). faktor internal, meliputi: pengamalan nilai-nilai agama, adanya komitmen, saling percaya, dan adanya komunikasi; dan b) faktor eksternal, meliputi: orang tua, santri, kepercayaan dari masyarakat, asisten rumah tangga, teman, dan kyai.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here