z-logo
open-access-imgOpen Access
LARANGAN UNTUK PEMINDAHAN TANAH DALAM MASYARAKAT HUKUM ADAT BALI: PERSPEKTIF HUKUM TANAH NASIONAL
Author(s) -
I Made Suwitra
Publication year - 2011
Publication title -
jurnal hukum and pembangunan/hukum dan pembangunan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2503-1465
pISSN - 0125-9687
DOI - 10.21143/jhp.vol41.no1.241
Subject(s) - political science , humanities , art
AbstrakTradisi sebagai tanah komunal yang disewakan secara individual, baik dalam bentukPekarangan Desa atau Ayahan Desa, memiliki aspek religius dan komunal karena selalumelekat pada ayahan sebagai bentuk kewajiban individu dari penyewa untuk melayani adatdesa mereka, Tapi, akhir-akhir ini, sebagian besar lahan telah dikonversi menjadi lahanindividu penuh berdasarkan UU No 5 tahun J 960, sehingga tanah tidak memiliki aspekkomunal dan agama, tetapi memiliki fungsi sosial dalam bentuk sekularisme, Di beberapaadat desa di Bali saat pemindahan dari penyewaan tanah komunal tidak dapat dihindaridapat membuat konflik karena sampai sekarang belum ada perjanjian yang jelas dalammemahami penyewaan, kepemilikan, termasuk pemidahan, yang untuk saat ini pemahamanini hanya dalam hubungannya dengan hak penyewa, bukan status tanah.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here