z-logo
open-access-imgOpen Access
DINAMIKA KONFLIK DI PAPUA PASCA ORDE BARU
Author(s) -
M. Sofyan Pulungan
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal hukum and pembangunan/hukum dan pembangunan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2503-1465
pISSN - 0125-9687
DOI - 10.21143/jhp.vol33.no4.1423
Subject(s) - baru , political science , geography , archaeology , islam
Ketika rejim Orde Baru jatuh pada bulan Mei 1998, peristiwa ini merupakan peluang untuk tumbuhnya proses demokratisasi dihawah kepemimpinan sipil di Indonesia maupun di Papua. Namun sayangnya. setelah lebih lIari lima tahun era reformasi berjalan. penyelesian K(}nrtikPapua secara komprehensif belum juga membawa titik terang. Sampai akhir tahun 2003, penyelesaian konflik Papua mengalami kebuntuan yang serius. Jalan ke arah dialog. negosiasi. rekonsiliasi, dan praktik politik bersama yang lebih demokratis masih tetap merupakan mimpi di siang bolong. Pasca orde baru pertarungan-pertarungan politik masih mengandalkan kekerasan. Setiap kasus kekerasan baik yang dilakukan oleh TNl, polisi, Satgas Papua, OPM, pendatang, atau kelompok masyarakat lainnya telah membuat penyempitan ruang dialog baik yang bersifat horizontal maupun vertikal. Jatuhnya korban jiwa dalam penolakan kebijakan pemekaran di Papua, adalah bukti nyata hahwa kekerasan masih sangat dominan dalam kontlik Papua pasca Orde Baru.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here