z-logo
open-access-imgOpen Access
ETHOS PEMBELAAN HUKUM BAGI PENCARI KEADILAN DITINJAU DARI SUDUT FILSAFAT ORANG-ORANG SULAWESI SELATAN DIMASA LAMPAU
Author(s) -
Zainal Abidin
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal hukum and pembangunan/hukum dan pembangunan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2503-1465
pISSN - 0125-9687
DOI - 10.21143/jhp.vol14.no3.1027
Subject(s) - humanities , political science , sociology , philosophy
pembelaan/pemberian nasehat merupakan salah satu jaminan realisasi Negara Hukum Indonesia, maka ingin penulis kemukakan sepotong kalimat Perjanjian Pemerintahan antara rakyat Wajo' dan pemimpinnya di Lapa 'deppa' pada kira-kira tahun 1476, sebagai berikut: Maradeka to Wajo'e, na ja jiangalcna maradeka, tanaemi ata, naia to mak-ketanae maradeka maneng, adek assmaturusennami napopuang (= Orang-orang Wajo'itu merdeka, merdeka sejak dilahirkan, hanya negeri mereka yang abdi, sedangkankan siempunya negeri merdeka semua, dan hanya hukum adat yang disepakati bersama oleh mereka yang dipertuan oleh mereka). Kalimat ini mengandung arti pengakuan terhadap adanya hak-hak asasi manusia, diakuinya bahwa negara itulah yang harus mengabdi kepada seluruh rakyat, d.k.l. para pejabat negara adalah abdi rakyat (public servant), rakyat adalah. pemilik negara (kedaulatan rakyat), dan hukumlah yang memerintah/berkuasa (rule of adat law).  

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here