Open Access
Predisposing Factors with Complementary Feeding Practices among 9-11 Month-Old Infants in Jakarta Urban Slum Area
Author(s) -
Septriana Septriana,
Gita Ardelia Suhartono
Publication year - 2016
Publication title -
kesmas
Language(s) - English
Resource type - Journals
SCImago Journal Rank - 0.146
H-Index - 3
eISSN - 2460-0601
pISSN - 1907-7505
DOI - 10.21109/kesmas.v10i3.948
Subject(s) - medicine , slum , clinical practice , pediatrics , environmental health , demography , family medicine , population , sociology
The main cause of the undernutrition beside the infectious diseases is inappropriate caring practice and optimum feeding becomes one of ways to overcome long-term consequences of undernutrition. This study aimed to determine correlation between predisposing factors with complementary feeding practice among 9 – 11 month-old infants in Jakarta urban slum area. This cross-sectional study included 50 sitters of 9 – 11 month-old infants on May 2012. Data was collected through interview using questionnaire. There was no significant correlation between age of the sitters with the complementary feeding practice (p value = 0.645) as well as correlation between sitters with infants (p value = 0.724), occupation of sitters (p value = 1.000) and the number of infants in a family (p value = 0.738) which showed there was no significant correlation between those three factors with complementary feeding practice. Otherwise, there was a significant correlation between education and knowledge of sitters with complementary feeding practice (p value = 0.012 and p value = 0.005). Faktor-faktor Predisposisi dengan Praktik Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi Usia 9-11 Bulan di Daerah Kumuh Perkotaan JakartaPenyebab utama kekurangan gizi selain dari penyakit infeksi adalah pola asuh yang tidak sesuai dan pemberian makan yang optimal menjadi salah satu cara untuk mengatasi konsekuensi jangka panjang dari kekurangan zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor pendukung praktik pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) pada bayi usia 9 - 11 bulan di daerah kumuh perkotaan Jakarta. Penelitian potong lintang ini melibatkan 50 orang pengasuh bayi usia 9 – 11 bulan. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia pengasuh dengan praktik pemberian makan (nilai p = 0,645). Demikian juga dengan hubungan antara pengasuh dengan bayi (nilai p = 0,724), pekerjaan pengasuh (nilai p = 1,000), dan jumlah bayi dalam satu keluarga (nilai p = 0,738) yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan praktik pemberian makanan. Sebaliknya, terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pengetahuan pengasuh dengan praktik pemberian makanan (nilai p = 0,012 dan nilai p = 0.005).