
PENGARUH PERLAKUAN AIR PANAS TERHADAP PERTUMBUHAN APEKS TEBU
Author(s) -
Rara Puspita Dewi Lima Wati,
Deden Sukmadjaja
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal penelitian tanaman industri (industrial crops research journal)/jurnal penelitian tanaman industri
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6870
pISSN - 0853-8212
DOI - 10.21082/jlittri.v20n4.2014.169-178
Subject(s) - physics , horticulture , zoology , biology
ABSTRAK Kultur apeks merupakan salah satu metode alternatif yang dapat diaplikasikan untuk eliminasi virus. Penguasaan sistem regenerasi apeks pasca-perlakuan air panas (Hot Water Treatment/HWT) perlu dilakukan sebelum aplikasi teknik eliminasi virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan menentukan perlakuan air panas yang optimal untuk pertumbuhan apeks tebu. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor pada Februari sampai Desember 2013. Bahan tanaman yang digunakan adalah tebu PS864. Terdapat tiga tahap percobaan. Rancangan percobaan pada ketiga tahapan tersebut adalah Rancangan Acak Lengkap. Percobaan pertama adalah HWT secara langsung terhadap apeks. Percobaan kedua adalah HWT secara tidak langsung tanpa saringan. Percobaan ketiga adalah HWT secara tidak langsung dengan saringan. Taraf suhu yang diuji, yaitu 25, 30, 40, 50, dan 60°C. Apeks hasil perlakuan tersebut ditanam pada media MS dengan penambahan BA 0,3 ppm. Peubah yang diamati meliputi daya hidup dan tumbuh, pembentukan kalus dan akar, serta jumlah tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apeks mampu bertahan hidup (96%) dan tumbuh (3 tunas/eksplan) hingga perlakuan suhu 40°C pada metode pertama. Pada metode kedua, eksplan mampu bertahan hidup dan tumbuh hingga perlakuan suhu 50°C (26,7%, 2 tunas/eksplan). Pada metode ketiga, apeks tebu juga dapat tumbuh hingga perlakuan suhu 50°C (25%). Metode ketiga mampu mengurangi pengaruh thermo-shock yang ditandai dengan meningkatnya jumlah tunas/eksplan (4 tunas/eksplan). HWT secara tidak langsung pada suhu 50°C dengan saringan merupakan metode yang paling optimal untuk mempertahankan kemampuan regenerasi apeks. Kata kunci: Tebu ( L.), kultur apeks, perlakuan air panas ABSTRACT The regeneration system of apex after hot water treatment (HWT) is needed before applying the virus elimination technique. The objective of HWT method for growing sugar cane apexes. The experiments were conducted in Tissue Culture Laboratory, Plant Cell Tissue Biology Group, Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research and Development on February−December 2013. The plant material was sugar cane PS864. There were three experiments. The Completely Randomized Design was used in these experiments. First experiment was direct HWT method to the apexes. Second experiment was temperature were tested (25, 30, 40, 50, and 60°C). After the HWT treatment, apexes were grown on MS medium with the addition of 0,3 ppm BA. The observed variables were survival rate, growth rate, callus formation, root formation and shoot number. The results showed that apexes could survive (96%) and regrew (3 shoots/explants) after HWT up and regrew after HWT up to 50°C (26.7%; 2 shoots/explants). In the third method, apexes also could grow after HWT up to 50°C (25%) and could reduce thermo-shock by increasing the number shoot/explant (4 optimal method for maintaining regeneration capacity of sugar cane apexes. Keywords: Sugar cane ( L.), apex culture, hot water treatment