z-logo
open-access-imgOpen Access
RATIO OPTIMUM GALUR MANDUL JANTAN (A line) DAN GALUR PEMULIH KESUBURAN (R line) PADA PRODUKSI BENIH HIBRIDA KAPAS
Author(s) -
SIWI SUMARTINI,
ABDURRAKHMAN ABDURRAKHMAN,
M. MACHFUD,
E. SULISTYOWATI
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal penelitian tanaman industri (industrial crops research journal)/jurnal penelitian tanaman industri
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6870
pISSN - 0853-8212
DOI - 10.21082/jlittri.v19n2.2013.51-57
Subject(s) - horticulture , physics , zoology , biology
ABSTRAK Teknologi kapas hibrida merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi kapas nasional. Sampai saat ini belum tersedia varietas kapas hibrida nasional untuk program pengembangan kapas nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui ratio galur (A line) mandul jantan dan galur pemulih kesuburan (R line) yang optimum untuk menghasilkan benih hibrida kapas paling tinggi dengan cara persilangan alami. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasirian-Lumajang, Jawa Timur mulai Januari sampai Desember 2011. Percobaan ini terdiri dari satu pembanding T1 dengan penyerbukan manual dan 5 perbandingan ratio (A line : R line) yang berbeda, yaitu T2 (3:2), T3 (4:2), T4 (5:2), T5 (6:2), dan T6 (7:2) dengan penyerbukan alami. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 3 kali dengan luas petak masing-masing perlakuan 25 m x 5 m. Benih kapas ditanam dengan jarak 125 cm x 25 cm. Pupuk yang diberikan sebanyak 300 kg pupuk majemuk (15 N:15 P 2 O 5 :15 K 2 O) dan 100 kg pupuk Urea/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyerbukan manual (T1) menghasilkan kapas berbiji sebanyak 1023 kg/ha, nyata paling tinggi dibandingkan perlakuan dengan penyerbukan alami. Terdapat korelasi positif yang sangat nyata antara hasil kapas berbiji dengan jumlah populasi (r = 0.75967). Hasil kapas berbiji tidak berbeda pada perlakuan T2 sampai T6 yang bervariasi antara 377- 452 kg kapas berbiji/ha, dengan efisiensi penyerbukan alami sebesar 37–45%. Untuk produksi benih hibrida dengan persilangan alami dapat digunakan ratio 7 baris tetua betina dan 2 baris tetua jantan (perlakuan T6). Harga benih hibrida kapas yang dihasilkan dengan cara penyerbukan alami sebesar Rp. 98.571,-/kg sedangkan dengan cara penyerbukan manual sebesar Rp. 101.826,-/kg. Kata kunci: Gossypium hirsutum, mandul jantan, pemulih kesuburan, penyerbukan manual, penyerbukan alami ABSTRACT Hybrid cotton technology is an attempt to increase the national cotton production. Hybrid cotton varieties is not yet available for the national cotton development program. This study was aimed at determining optimum ratio of male sterile lines (A line) and restorers (R line) lines for producing high hybrid cotton seed yield. The experiment was conducted in the Experimental Garden Pasirian-Lumajang, East Java from January to December 2011. This experiment consisted of T1 with manual pollination (control), and 5 different ratios (A line : R line) with natural pollination namely T2 (3:2), T3 (4:2), T4 (5:2 ), T5 (6:2) and T6 (7:2). Treatments were arranged in a randomized block design (RBD) with 3 replications, plot size was 25 m x 5 m of each. Seeds were sown with a distance of 125 cm x 25 cm. Fertilizers given were 300 kg of compound fertilizer (15 N: 15 P 2 O 5 : 15 K 2 O) and 100 kg Urea /ha. From this research it was found out that the T1 treatment by manual pollination produced as much 1023 kg seed cotton yield / ha, was the highest compared to natural pollination treatments. There was high correlation between seed cotton yield and plant population (r = 0.75967). Seed cotton yield of T2 to T6 treatments was not significantly different, which varies between 377-452 kg/ha, with natural pollination efficiency of 37-45%. Therefore, for cotton hybrid seed production based male sterility by natural crossing, 7 rows of female lines and 2 rows of male lines ratio (treatment T6) can be used. Price of cotton hybrid seed by natural pollination as much as Rp. 98,571, - /kg while by manual pollination as much as Rp. 101, 826, - /kg. Key words: Gossypium hirsutum, male sterile, restorer, manual pollination, natural pollination

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here