z-logo
open-access-imgOpen Access
APLIKASI SITOKININ TIPE PURIN DAN UREA PADA MULTIPLIKASI TUNAS ANIS (Pimpinellla anisum L.) IN VITRO
Author(s) -
OTIH ROSTIANA
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal penelitian tanaman industri (industrial crops research journal)/jurnal penelitian tanaman industri
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6870
pISSN - 0853-8212
DOI - 10.21082/jlittri.v13n1.2007.1-7
Subject(s) - chemistry , physics
ABSTRAK Anis (Pimpinella anisum L.) merupakan tanaman herba tahunan yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae. Buahnya diketahui mengandung minyak atsiri yang didominasi senyawa trans-anethol (90%) dan berkhasiat sebagai antiseptik, antispasmodik, antikanker, karminatif, pelega tenggorokan, obat bronkitis, serta digunakan dalam pembuatan sabun, parfum, pasta gigi, juga krim kulit. Sebagai tanaman bernilai ekonomi, upaya perbanyakan anis perlu dilakukan. Perbanyakan secara in vitro dengan teknik kultur jaringan merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan bibit dalam jumlah banyak, seragam dan dalam waktu yang relatif singkat. Dengan penambahan sitokinin sintetik tipe urea seperti thidiazuron (TDZ) dan tipe purin seperti benzil amino purin (BAP) akan memacu inisiasi dan proliferasi tunas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan media yang tepat untuk menginduksi tunas anis yang optimal dengan penambahan BAP atau TDZ, mengetahui respon pertumbuhan dan penampakan kultur akibat penambahan berbagai konsentrasi BAP atau TDZ, serta mempelajari sinergisme yang terjadi antara keduanya. Pada tahap inisiasi, eksplan berupa tunas pucuk diinduksi di dalam media MS padat dengan penambahan BAP (0,1 mg/l; 0,2 mg/l; 0,3 mg/l; 1 mg/l; 2 mg/l; 3 mg/l), atau TDZ dengan kisaran konsentrasi yang sama. Tunas terbanyak yang dihasilkan dari dua jenis sitokinin pada tahap ini disubkultur ke dalam media yang ditambahkan jenis sitokinin yang berbeda (TDZ ke BAP atau BAP ke TDZ) pada konsentrasi 0,3 mg/l atau 3 mg/l. Pada media yang ditambahkan TDZ dihasilkan tunas anis lebih banyak (3,62-6,28) dibandingkan pada media yang ditambahkan BAP (1,86-2,78), tetapi tunas yang dihasilkan pendek (roset). Sedangkan tunas yang dihasilkan dalam media yang ditambahkan BAP beruas lebih tinggi tetapi jumlah tunasnya sedikit. Subkultur tunas anis ke dalam media yang diperkaya dengan sitokinin yang berbeda meningkatkan jumlah tunas yang berproliferasi dan memperbaiki visual tunas. Kata kunci: Anis, Pimpinellla anisum L. ,  minyak atsiri, multiplikasi tunas, in vitro, TDZ, BAP, Jawa Barat ABSTRACT Application of purine and urea types of cytokinins in shoot multiplication of Anise (Pimpinella anisum L.) in vitro Pimpinella anisum L. or sweet anise is an annual–herbaceous plant belongs to the Umbelliferae family. The fruit of anise contains of essential oil, which is mainly consisted of trans-anethol (90%). Essential oils of anise is mainly used as an antiseptic, antispasmodic, anticancer, carminative, expectorant and has also been used as component in soap, perfumery, tooth paste, and skin cream productions. Since this crop is mainly cultivated in sub tropical region, anise cultivation in Indonesia has not been performed. To obtain sufficient numbers of anise planting materials in vitro propagation was conducted by applying benzyl amino purine (BAP) and thidiazuron (TDZ). In this research TDZ or BAP were applied at various concentrations (0,1 mg/l: 0.2 mg/l; 0.3 mg/l; 1 mg/l; 2 mg/l; 3 mg/l), to induce shoots in MS-solid culture media. The highest number of shoots obtained in those two type of cytokinins containing media from the initiation stage were subcultured into the media supplemented with different cytokinins (TDZ to BAP or BAP to TDZ) at 0.3 mg/l or 3 mg/l levels. The results showed that medium with the addition of TDZ resulted in higher numbers of shoot (3,26-6,28) than that of medium with an addition of BAP (1,86-2,78). However, rosette shoots were dominant in TDZ containing medium. On the other hand, medium with an addition of BAP resulted in less numbers of shoots with taller nodes. Subculture of anise into different kinds of cytokinins increased the numbers of proliferated-shoots and recovered the abnormal shoots. Key words : Anise, Pimpinellla anisum L, essential oils, shoots multiplication, in vitro, TDZ, BAP, West Java

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here