
PENGARUH MINYAK NABATI Piper aduncum SEBAGAI FUNGISIDA TERHADAP JAMUR Sclerotium rolfsii MENURUT KETINGGIAN LOKASI TANAM DAN WAKTU PENYULINGAN
Author(s) -
Nfn Nurmansyah
Publication year - 2017
Publication title -
buletin penelitian tanaman rempah dan obat/bulletin komunikasi penelitian tanaman rempah dan obat
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-4414
pISSN - 0215-0824
DOI - 10.21082/bullittro.v27n2.2016.149-156
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Pengaruh ketinggian lokasi tanam dan waktu penyulingan terhadap efektifitas antifungal pestisida nabati Piper aduncum untuk pengendalian cendawan Sclerotium rolfsii , telah dilakukan sejak Agustus 2014 sampai April 2015 di Laboratorium Pasca Panen dan Parasitologi Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Laing Solok, Sumatera Barat. Penelitian terdiri dari tiga sub kegiatan: (1) Penekanan diameter koloni, (2) Perkecambahan sklerotia, dan (3) Penekanan biomassa koloni. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, 9 perlakuan diulang empat kali. Perlakuan yang diuji adalah sumber bahan P. aduncum ; dari dataran rendah (A1) 20 m dpl, dataran menengah (A2) 460 m dpl dan dataran tinggi (A3) 1000 m dpl sebagai faktor I. Faktor II adalah waktu penyulingan; satu jam ke-1 (W1), satu jam ke-2 (W2) dan satu jam ke-3 (W3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak P. aduncum dari dataran rendah mempunyai aktifitas antifungal lebih tinggi dibanding dataran menengah dan tinggi, dengan penekanan diameter koloni secara berurutan 92,77; 91,02 dan 87,77%; penekanan biomassa koloni masing-masing 94,85; 92,52 dan 90,40%; penekanan perkecambahan sklerotia masing-masing 60; 48,89 dan 36,67%. Hasil penyulingan satu jam ke-tiga mempunyai aktifitas antifungal lebih baik dari satu jam ke-dua dan ke-satu, dengan penekanan diameter koloni secara berurutan 98,52; 89,63 dan 83,42%; penekanan biomassa koloni masing-masing 97,67; 93,83 dan 86,67%; penekanan perkecambahan sklerotia masing-masing 71,11; 46,67 dan 27,78%.