
VIABILITAS BENIH PURWOCENG (Pimpinella pruatjan) PADA BERBAGAI PERLAKUAN STIMULASI PERKECAMBAHAN
Author(s) -
Devi Rusmin,
Ireng Darwati,
Faiza C. Suwarno,
Satriyas Ilyas
Publication year - 2017
Publication title -
buletin penelitian tanaman rempah dan obat/bulletin komunikasi penelitian tanaman rempah dan obat
Language(s) - Lithuanian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-4414
pISSN - 0215-0824
DOI - 10.21082/bullittro.v27n2.2016.115-122
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Permasalahan dalam perbanyakan tanaman purwoceng adalah viabilitas benih yang sangat rendah (≤ 20%). Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan metode stimulasi per-kecambahan yang dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih purwoceng. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, sejak Juli sampai November 2009. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), satu faktor dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji adalah stimulasi perkecambahan yang terdiri atas 13 macam yaitu: T1=kontrol, (2) T2=stratifikasi dengan suhu 10 0 C (2 minggu), (3) T3= stratifikasi dengan suhu 5-10 0 C (4 minggu), (4) T4=penyimpanan kering pada suhu ruang (2 minggu), (5) T5=penyimpanan kering pada suhu ruang (4 minggu), (6) T6=pencucian dengan air mengalir (24 jam), (7) T7=pencucian dengan air mengalir (48 jam), (8) T8=imbibisi dengan GA 3 100 ppm (24 jam), (9) T9=imbibisi dengan GA 3 200 ppm (24 jam), (10) T10=imbibisi dengan GA 3 400 ppm (24 jam), (11) T11=imbibisi dengan KNO 3 0,2% (24 jam), (12) T12=pemanasan pada suhu 50 0 C (24 jam), dan (13) T13=pemanasan pada suhu 50 0 C (48 jam). Hasil penelitian menunjukkan stimulasi perkecambahan dengan pemanasan suhu 50°C selama 48 jam merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih purwoceng dengan daya berkecambah 51,5% dan kecepatan tumbuh benih 1,74% etmal -1 dari semua perlakuan yang diuji. Hasil tersebut mengindikasikan masih perlu penelitian peningkatan viabilitas benih purwoceng untuk mendukung pengembangan tanaman purwoceng di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan viabilitas benih purwoceng selanjutnya adalah: (1) menggabungkan metode pemanasan dengan pemberian GA dan (2) menggabungkan metode pemanasan dengan penyimpanan kering pada 18-20°C.