
Pemurnian Minyak Kelapa Berbahan Baku Kopra / Refining of Coconut Oil Made of Copra
Author(s) -
F.F. Polii
Publication year - 2017
Publication title -
buletin palma
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-7141
pISSN - 1979-679X
DOI - 10.21082/bp.v17n2.2016.155-164
Subject(s) - copra , coconut oil , pulp and paper industry , chemistry , food science , waste management , palm oil , raw material , environmental science , refining (metallurgy) , engineering , organic chemistry
Processing of copra is generally done by drying through direct or fogging with warming temperatures. This way produces coconut oil with low quality rough, because the content of water and free fatty acids high, so quickly turn rancid, brownish and unfit in the consumption. The purpose of this research process of purification yaitumelakukan coconut oil made of copra smog became a good-quality cooking oil. Research use descriptive method. Research carried out the month on June 2015 until January 2015 in Research and Standardization of Industrial Institute in Manado, North Sulawesi. The raw materials used in the study of copra comes from Bengkol Village in Manado. Processed into copra oil and refined oil. The results of the analysis of the quality of coconut oil before refining the parameters color, odor, moisture content, free fatty acids and acid number does not qualify SNI. After the process of purification by neutralization using NaOH 18 oBe and 20 oBe and performed an analysis of the quality of the oil, it turns out that the use of NaOH 20 oBe effective improve quality coconut oil good physics and chemistry. Coconut oil results neutralization with 20 NaOH oBe continued with the process of bleaching using active charcoal 2% and mix active charcoal 1% + 1% bentonite improved the quality of the oil either chemical or physical parameters and qualify SNI cooking oil. Yield after cooking oil with neutralised NaOH 20oBe and bleaching using active charcoal 2% i.e. 78,79%. ABSTRAK Pengolahan kopra pada umumnya dilakukan dengan cara pengeringan melalui pemanasan langsung atau pengasapan dengan suhu yang tinggi. Cara ini menghasilkan minyak kelapa kasar mutu rendah, karena kandungan air dan asam lemak bebasnya tinggi, sehingga cepat menjadi tengik, warna kecoklatan dan tidak layak di konsumsi. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan proses pemurnian minyak kelapa berbahan baku kopra asap menjadi minyak goreng yang bermutu baik. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Penelitian dilakukan bulan pada Pebruari 2015 sampai dengan November 2015 di Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado, Sulawesi Utara. Bahan baku kopra yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kelurahan Bengkol Manado. Kopra diproses menjadi minyak dan minyak dimurnikan. Hasil analisis mutu minyak kelapa sebelum pemurnian untuk parameter bau, warna, kadar air, asam lemak bebas dan bilangan asam tidak memenuhi syarat SNI. Proses pemurnian dengan netralisasi menggunakan larutan NaOH 18 oBe dan 20 oBe, ternyata larutan NaOH 20 oBe efektif meningkatkan mutu minyak kelapa dan memenuhi syarat mutu SNI. Minyak kelapa hasil netralisasi dengan NaOH 20 oBe dilanjutkan dengan proses pemucatan menggunakan arang aktif 2% dan campuran arang aktif 1%+bentonit 1% terjadi peningkatan mutu minyak baik parameter fisika maupun kimia dan memenuhi syarat SNI minyak goreng. Rendemen minyak goreng setelah dinetralisasi dengan larutan NaOH 20 oBe dan pemucatan menggunakan arang aktif 2%, yakni 78,79%.