z-logo
open-access-imgOpen Access
KONTEKSTUALISASI PEMAHAMAN HADIS AL-IFKI (HOAX) DALAM BERINTERAKSI DI MEDIA SOSIAL: Aplikasi Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd
Author(s) -
Muhammad Mundzir
Publication year - 2021
Publication title -
riwayah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-8839
pISSN - 2460-755X
DOI - 10.21043/riwayah.v7i2.11027
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Artikel ini membahas tentang pemahaman hadis al-ifki  yang menceritakan tentang fitnah yang dituduhkan oleh Aisyah. Hadis tersebut mengandung beberapa isu yang bisa ditarik ke zaman media sosial sekarang, di mana banyak terjadi pergeseran penggunaannya. Media sosial bukan lagi menjadi sarana untuk menyebarkan informasi yang berguna menambah wawasan masyarakat, tapi juga menjadi sarana untuk menyebarkan fitnah, ujaran kebencian, dan hoax. Maka dari itu, penulis mencoba mengontekstualisasikan pemahaman dari h adis al-Ifki . Penulis menggunakan Hermeneutika yang digagas oleh Nasr Hamid Abu Zayd, di mana dalam metodologinya terdapat tiga prinsip yang harus dilakukan, yaitu mencari, dalalah, maghza, dan, maskut ‘anhu. Hasil dari aplikasi menggunakan Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd adalah bahwa dalam bermedia sosial perlu bagi pengguna untuk memberikan informasi yang baik, sebab hal tersebut akan dinilai sedekah. Pengguna media sosial juga perlu untuk menghargai perasaan orang lain ketika akan memosting sesuatu. Selain itu, jika tidak dapat melakukan hal yang bersifat positif bagi media sosial, maka lebih baik diam. [ Contextualization of Understanding Hadith al-Ifki on Social Media Interaction: An Application of Nasr Hamid Abu Zayd's Hermeneutics . This article discusses the understanding of hadith al-ifki which tells about the slander alleged by Aisyah. The hadith contains several issues that can be drawn into the current era of social media, where there are many shifts in its use. Social media is no longer a means to disseminate useful information to broaden the public's knowledge, but also a means to spread slander, hate speech, and hoaxes. Therefore, the author tries to contextualize the understanding of the hadith al-ifki. The author uses Hermeneutics which was initiated by Nasr Hamid Abu Zayd, where in the methodology there are three principles that must be carried out, namely seeking, dalalah, maghza, and, maskut 'anhu. The result of the application using Nasr Hamid Abu Zayd's Hermeneutics is that in social media it is necessary for users to provide good information, because this will be considered as alms. Social media users also need to respect other people's feelings when posting something. In addition, if you can not do something positive for social media, then it is better to be silent.]

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here