z-logo
open-access-imgOpen Access
MUDARASAH AL-QUR’AN SEBAGAI DIALOG SANTRI TAHFIDZ DENGAN AL-QUR’AN DALAM MENJAGA HAFALAN (STUDI LIVING AL-QUR’AN)
Author(s) -
Zaenuri Zaenuri,
Tri Purnama Abdullah
Publication year - 2017
Publication title -
hermeneutik
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6402
pISSN - 1907-7246
DOI - 10.21043/hermeneutik.v11i2.5563
Subject(s) - humanities , physics , art
Kehadiran al-Qur’an di tengah-tengahn masyarakat menimbulkan kewajiban mempelajarinya dan bermacam variasi respon terhadapnya. Al-Qur’an yang sakral merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dan barang siapa yang membacanya bernilaisuatu ibadah. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambanya yang dijaga kemurniannya dari pengurangan, penambahan dan penggantian huruf. Mengenai cara menjaga al-Qur’an, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yaitu dengan cara menghafal. Dengan melihat pentingnya menghafal al-Qur’an, maka dewasa ini banyak orang yang berlomba-lomba dalam menghafal al-Qur’an, bahkan dalam menempuh hafalannya membutuhkan waktu yang tidak relatif lama. Adapun temuan penulis adalah mudarasah al-Qur’an sebagai wujud terima kasih kepada Allah yang telah memberikan karunia sehingga mampu menghafalkan al-Qur’an, selain itu juga sebagai kewajiban bagi para penghafal al-Qur’an untuk menjaganya yang apabila melupakannya mendapat dosa. Kemudian keutamaan al-Qur’an sebagai bentuk kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang mau menghafalnya, dimaksudkan supaya meluruskan niat dengan keutamaan yang dijanjikan Allah, sebab menghafal al-Qur’an tentu banyak hambatan-hambatan yang akan dilalui oleh para penghafal al-Qur’an dalam mencapai puncak kemuliaan. Jika niat sudah lurus dan benar, maka ketika proses menghafal al-Qur’an tidak akan mudah goyah dengan berbagai rintangannya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here