z-logo
open-access-imgOpen Access
PERSPEKTIF AL-SYAWKANI TENTANG PENTARJIHAN PERBEDAAN PENAFSIRAN
Author(s) -
Ahmad Atabik
Publication year - 2017
Publication title -
hermeneutik
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6402
pISSN - 1907-7246
DOI - 10.21043/hermeneutik.v11i2.5525
Subject(s) - humanities , physics , art
Tarjîh  dalam penafsiran dihasilkan dari adanya berbagai perbedaan pendapat para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Tujuannya adalah mengetahui pendapat yang paling sahih dan paling layak diterima dalam penafsiran al-Qur’an untuk dapat diamalkan sesuai bidangnya. Tujuan lain, peniadakan kitab-kitab tafsir dari pendapat-pendapat yang janggal dan lemah atau pendapat yang rancu yang disusupkan oleh keyakian mazhab tertentu. Di antara mufassir yang memberi perhatian pada aspek tarjîh  dalam penafsirannya adalah Imam al-Shawkânî. Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, ia tidak cukup hanya menyuguhkan pendapat-pendapat mufassir sebelumnya, melainkan juga melakukan tarjîh terhadap penafsiran-penafsiran itu. Dalam hal ini ia menetapkan seperangkat kriteria dan metode tertentu dalam proses pentarjîh}an terhadap berbagai pendapat yang dikemukakan para ulama. Hasil penelitian ini menemukan bahwa al-Shawkânî dalam mentarjîh perbedaan penafsiran menggunakan metode yang meliputi 1) sîghat (redaksi yang tertentu yang digunakan dalam mentarjîh), 2) teknik tarjîh yang dilakukan al-Shawkânî sendiri dan tarjîh yang diambil dari pendapat ulama’ lain), dan 3) bentuk (tarjîh) dengan naz}âiral-Qur’ân, dengan sunnah, dengan qirâ’ât dan lainnya). Di akhir, makalah ini juga mengeksplorasikan aplikasi dan contoh tarjîh dari metode al-Shawkânî tersebut, dengan tujuan dapat memudahkan bagi pembaca agar lebih jelas memahami metode tarjîhnya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here