z-logo
open-access-imgOpen Access
METODE TAFSIR ISYĀRIDALAM KITAB “HAQĀ-IQ AL-TAFSĪR” KARYA ABDUL-RAHMAN AL-SULAMI
Author(s) -
Zumrodi Zumrodi
Publication year - 2017
Publication title -
esoterik
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-8847
pISSN - 2460-7576
DOI - 10.21043/esoterik.v2i2.1962
Subject(s) - humanities , physics , art
Al-qur’an adalah sumber ajaran dan petunjuk untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia. Al-Qur’an berisi  hal-hal yang bersifat global. Karena itulah, dibutuhkan suatu penafsiran. Tafsir adalah suatu aktifitas penjelasan ayat-ayat al-Qur’an sesuai kehendak Allah SWT. menurut kadar kemampuan manusia.Oleh karena itu, usaha penafsiran muncul  dengan berbagai metode, mulai dari tahlili, ijmāli, muqāran, mauḍ ū ’i sampai hermeneutika. Kitab tafsir karya al-Sulami ini mempunyai spesifikasi dibanding yang lain. Keunikan tafsir al-Sulami ini terletak, pada semua ayat-ayat yang dipahami melalui isyarat-isyarat. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menelaah kitab tafsir tersebut. Artikel inimngemukakan dua metode penafsiran al-Sulamiyaitu: metode “ al-Istidlāl bi al-Syāhid ala al-Gā’ib” dan metode menangkap pesan utama (magza) dari suatu ayat. Metode al-Istidlāl bi al-Syāhid ‘ ala al-Gā’ib adalah pengiasan sesuatu yang bersifat kongkrit dengan yang abstrak atau membawa makna dhahir ke makna  batin. Sedang yang dimaksud menangkap pesan utama suatu ayat adalah pemaknaan ayat yang tidak secara tekstual akan tetapi dipahami dari kandungan ayat. Untuk mencapai kompetensi al-Istidlāl bi al-Syāhid ‘ala al-Gā’ib dan kompetensi menangkap pesan utama ayat harus ada upaya penjernihan batin, menjahui kesombongan, meninggalkan kebiasaan berdosa, penghayatan dan konsentrasi ketika membaca al-Qur’an, yaitu dengan melalui tadabbur, ta Ź akkur, tafakkur, tayaqqu ẕ dan huḍ ū r al-Qalb. Ketika menafsirkan ayat al-Qur’an, al-Sulami lebih banyak merujuk pada pendapat ahli tasawuf yang terkenal seperti: Ibnu Atha’, Ahmad Sahal al-Tustari, Ja’far al-Shadiq dan Junaid al-Baghdadi. Gagasan  asli dari al-Sulami sangat minim. Pendapat tokoh-tokoh sufi ini mempengaruhi al-Sulami dalam hal penyelarasan antara syari’at dan hakikat. Ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan secara isyāri mencakup pada berbagai bidang: keimanan, hukum, akhlak, kishah, sosial, dan ayat-ayat kauniyah atau ayat kealaman.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here