
Abrogasi dalam Alquran: Studi Nasikh dan Mansukh
Author(s) -
Abdul Rahman Malik
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal studi al-quran/jurnal studi al-qur'an
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2339-2614
pISSN - 0216-1648
DOI - 10.21009/jsq.012.1.06
Subject(s) - humanities , philosophy , political science
This article is about a central theme in the study of Ulumul Qur'an, Nasikh and Mansukh. The Urgency of this studies is to know the dynamics of a law in holly Qur’an. This study use literature study Approach. The conculsion of this study is Nasakh only occurs on the command (amr) and the prohibition (nahyi), whether expressly expressed and clearly expressed by the sentence of the message intended to command or prohibition (khabar bi ma’na al amr awal nahy), as long as it is not related to aqidah, the substance of God and the attributes of God, in The holly Qur’an, the apostles, the hereaftre, and also not related to ethics or morals or with the subjects of worship and muamalat.
Keywords: Nasikh and Mansukh, Amr and Nahy, Ulumul Qur’an
Abstrak
Artikel ini hendak mengulas sebuah tema pokok dalam kajian Ulumul Qur’an yakni Nasikh dan Mansukh. Urgensi kajian Nasikh dan Mansukh untuk mengetahui dinamika suatu hukum. Pendekatan yang dilakukan adalah denga studi pustaka. Studi terkait Nasikh dan Mansukh memberikan kesimpulan bahwa Nasakh hanya terjadi pada perintah (amr) dan larangan (nahyi), baik yang diungkapkan dengan tegas dan jelas maupun yang diungkapkan dengan kalimat berita yang bermaksud perintah atau larangan (khabar bi ma’na al amr awal nahy), selama tidak berhubungan dengan akidah, zat Allah dan sifat-sifat Allah, kitab-kitab Allah, para Rasul, hari kiamat, dan juga tidak terkait dengan etika atau akhlak atau dengan pokok-pokok ibadah dan muamalat.
Kata Kunci: Nasikh dan Mansukh Amr dan Nahyi, Ulumul Qur’an