Pengaruh Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa di SMP Negeri 206 Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas delapan di SMP Negeri 206 Jakarta semester genap tahun ajaran 2019/2020 pada materi Pythagoras. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design (eksperimen semu). Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling dilakukan dengan memilih secara acak dua dari empat kelas berdistribusi normal, homogeny, dan memiliki kesamaan rata-rata untuk dijadikan sebagai kelas eksperimen (model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)) dan kelas kontrol (model pembelajaran konvensional). Instrument penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan koneksi matematis pada materi Pythagoras sebanyak 4 soal uraian. Sebelum digunakan, instrument tersebut telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris. Perhitungan reliabilitas dilakukan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reabilitas sebesar  yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, data kedua kelas berasal dari populasi berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis statistik dilakukan menggunakan statistik uji-t dengan varians yang sama. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai , yang artinya tolak  pada taraf signifikansi . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP Negeri 206 Jakarta pada materi Pythagoras dengan taraf signifikansi  0,05.