PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI MULTIMEDIA PRESENTASI DENGAN PEMBELAJARAN MEDIA PROGRAM PENGOLAH KATA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN TEKNIK FURNITUR

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan multimedia Microsoft Powerpoint pada kelas eksperimen dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran Microsoft Word pada siswa kelas kontrol dalam mata pelajaran Kejuruan Furnitur di SMK Negeri 52 Jakarta. Waktu penelitian dari bulan November 2010 sampai dengan bulan Desember 2010. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 52 Jakarta berjumlah 180 orang dengan purposive sampling sehingga diperoleh kelas XI TKF A berjumlah 15 orang sebagai kelas kontrol dan Kelas XI TKF B berjumlah 15 siswa sebagai kelas Eksperimen. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, pada pengujian pertama sampai dengan ketiga menggunakan soal essay dengan jumlah lima soal pada setiap kali akhir perlakuan di kelas kontrol maupun eksperimen, dan dipengujian terakhir atau keempat menggunakan soal pilihan ganda dengan jumlah soal 25 soal. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji validitas item dan realibilitas soal. Dari perhitungan tersebut didapatkan 20 instrumen valid dan 5 invalid untuk soal pengujian keempat dengan indeks realibilitas 0,802, karena relibilitas sangat tinggi diputuskan untuk tetap menggunakan 25 soal sebagai instrumen penelitian. Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas dan homogenitas. Hasilnya data sampel dari dua kelas dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Pengujian Hipotesis dilakukan dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS 16.0 diperoleh  t hitung 4,96 > t tabel 1,76 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar terhadap dua kelas tersebut. Pada pengujian pertama, nilai rata-rata mengalami selisih sebesar 6 poin, pada pengujian kedua terdapat selisih 8 poin, pada pengujian ketiga terdapat selisih 13 poin dan pada pengujian keempat sebesar 15,2 poin. Begitu juga jika dilihat dari nilai tertinggi pada pengujian keempat terdapat selisih selisih 16 poin dan modus (nilai terbanyak yang diperoleh) terdapat selisih sebesar 10 poin