z-logo
open-access-imgOpen Access
Multiple Accountabilities Disorder dalam Kajian Penganggaran Hibah dan Bantuan Sosial Kota Surakarta
Author(s) -
Yuliana Kusuma Dewi,
Herwan Parwiyanto
Publication year - 2018
Publication title -
spirit publik: jurnal administrasi publik/spirit publik : jurnal administrasi publik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-3875
pISSN - 1907-0489
DOI - 10.20961/sp.v13i2.24878
Subject(s) - physics , political science
Penganggaran senantiasa dihiasi oleh kontestasi kepentingan dari aktor-aktor yang terlibat sehinga memicu patologi akuntabilitas anggaran. Organisasi dalam melakukan pertanggungjawaban mengalami konflik ekspektasi dari tuntutan aktor-aktor dalam penganggaran ( Multiple Accountabilities Disorder ). Artikel ini bertujuan  menganalisis fenomena MAD dalam kajian penganggaran dana hibah dan bantuan sosial. Teori Multiple Accountabilities Disorder menginduk dari Jonathan GS Koppel (2005), dengan dimensi transparency, liability, controllability, responsibility, dan responsiveness . Kajian analisis menggunakan sudut pandang administrasi dengan fokus analisis politik anggaran dalam konflik akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan gejala patologi akuntabilitas anggaran buck passing , Antrophy of Personal Responsibility dan MAD. Diindikasikan dari adanya penyelewengan dan kasus korupsi dana hibah dan bantuan sosial di Sukararta. Patologi MAD dalam penganggaran hibah dan bansos terindikasi dari konflik ekpektasi antara dimensi controllability, responsibility, dan responsiveness. Berdasarkan hasil kajian, penganggaran hibah dan bansos perlu disertai monitoring-evaluasi berbasis outcome dan pendampingan berpastisipasi kelurahan-kecamatan sebagai upaya memperkecil peluang penyelewengan pada target group . Kata kunci: akuntabilitas, bantuan sosial, hibah, multiple accountabilites   disorder, penganggaran.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here