
Prospek Pengembangan Usaha Peternakan Pola Integrasi
Author(s) -
Diwyanto Kusumo,
Atien Priyanti,
Ratna Ayu Saptati
Publication year - 2017
Publication title -
sains peternakan/sains peternakan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-9321
pISSN - 1693-8828
DOI - 10.20961/sainspet.v5i2.4924
Subject(s) - physics , zoology , horticulture , biology
Perkembangan usaha peternakan perlu didukung oleh berbagai sarana produksi, salah satunya adalah ketersediaan pakan. Bahan pakan sumber energi dapat berasal dari jagung, singkong, dedak padi, dedak gandum, sagu dan lain sebagainya, sedangkan bahan pakan sumber protein dapat berasal dari bungkil kedelai, tepung ikan, daun leguminosa, tepung darah dan lain-lain. Bahan pakan berserat seperti rumput, jerami padi, pucuk tebu, kulit buah kakao dan by-product pertanian tanaman pangan lainnya merupakan bahan pakan yang banyak dimanfaatkan untuk ternak ruminansia, seperti sapi, domba atau kambing. Peluang pemanfaatan by-product agribisnis sebagai bahan baku industri pakan ternak akan merupakan tantangan sekaligus peluang dalam optimalisasi sumberdaya lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara efisien dan optimal. Di sisi lain, usaha peternakan (sapi) mengalami kendala dalam hal pengadaan daging dan sapi bakalan. Melalui pendekatan LEISA (low external input sustainable agriculture) , setiap ha lahan pertanian dapat menghasilkan pakan untuk memelihara sapi sebanyak 2-3 ekor/ha. Dalam hal ini ternak sapi berperan sebagai ’pabrik kompos’ dengan bahan baku ’limbah’ tanaman, yang pada akhirnya kompos tersebut dipergunakan sebagai bahan pupuk organik bagi tanaman. Dalam upaya meningkatkan populasi ternak sapi potong dengan biaya produksi yang layak, pendekatan pola integrasi ternak dengan tanaman pangan, perkebunan dan hutan tanaman industri layak untuk dikembangkan baik secara teknis, ekonomis maupun sosial. Salah satu kunci keberhasilan dari pola ini adalah tidak ada bahan yang terbuang, serta pemanfaatan inovasi secara benar dan efisien. Melalui penerapan pola integrasi tanaman dan ternak melalui pendekatan low external input , menghasilkan produk peternakan berdayasaing. Oleh karenanya ke depan usaha peternakan melalui integrasi sistem usaha dengan tanaman menjadi cukup menarik dan berpeluang cukup baik untuk dilaksanakan. Kata kunci : sistem integrasi, tanaman-ternak