z-logo
open-access-imgOpen Access
Sintesis Karbon Aktif Tempurung Ketapang (Terminalia catappa) Sebagai Adsorben Minyak Jelantah
Author(s) -
Megiyo Megiyo,
Herman Aldila,
Fitri Afriani,
Robby Gus Mahardika,
Sito Enggiwanto
Publication year - 2017
Publication title -
prosiding snfa (seminar nasional fisika dan aplikasinya)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-8325
pISSN - 2548-8317
DOI - 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16382
Subject(s) - activated carbon , chemistry , nuclear chemistry , fatty acid , adsorption , organic chemistry
Activated carbon is the most common adsorbents used in regeneration of cooking oil process. Waste frying oil is a residual of frying that has been destructed due to repeated use. For reusable, it must through by oil regeneration process to eliminate impurities and free radicals. One of the abundant biomass and feasible to be activated carbon is ketapang shell. The synthesis of activated carbon used activator H 2 SO 4 11% with ratio 1: 4 (w / v) followed by thermal activation at 650 o C for 2 hours. Activated carbon is then mixed with waste frying oil with variations of 5%, 7.5% and 10% and is left for 24 hours. As an antioxidant to free radicals added extract iding-iding (Stenochlaena palustris) of 5%. Based on the observation data SEM pore distribution on activated charcoal fairly evenly with the average pore width around 10 mm. The results of acid number and free fatty acid test showed that the greater amount of activated carbon used, the value of acid number and free fatty acid content will decrease. The optimum condition was obtained on 10% active carbon and 5% extract with 0.8% acid value and 0.78% free fatty acid content.   Abstrak: Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang umum digunakan dalam upaya peningkatan regenerasi minyak jelantah. Minyak jelantah merupakan limbah hasil sisa penggorengan yang telah terdestruksi akibat pemakaian yang berulang-ulang. Untuk dapat digunakan kembali minyak jelantah harus mengalami proses regenerasi minyak untuk menghilangkan impuritas dan radikal bebas. Salah satu biomassa yang begitu melimpah dan layak untuk dijadikan karbon aktif adalah tempurung ketapang. Sintesis karbon aktif tempurung ketapang dilakukan dengan menggunakan aktivator H 2 SO 4 11% dengan perbandingan 1:4 (b/v) dilanjutkan dengan aktivasi termal pada temperatur 650 o C selama 2 jam. Karbon aktif yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan minyak jelantah dengan variasi 5%, 7,5% dan 10% dan dibiarkan selama 24 jam. Sebagai penangkal radikal bebas ditambahkan ekstrak iding-iding ( Stenochlaena palustris) sebesar 5%. Berdasarkan hasil pengamatan data SEM sebaran pori pada arang aktif tempurung ketapang cukup merata dengan lebar pori rata-rata berkisar 10 mm. Hasil uji bilangan asam dan kadar asam lemak bebas menunjukkan bahwa semakin besar jumlah karbon aktif yang digunakan maka nilai bilangan asam dan kadar asam lemak bebas akan semakin menurun. Kondisi optimum diperoleh pada komposisi 10% karbon aktif dan 5% ekstrak iding-iding dengan nilai bilangan asam 0,8% dan kadar asam lemak bebas 0,78%.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here