
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif tentang Optika Berbasis Android Menggunakan Perangkat Lunak Ispring Suite 7.0 untuk Mahasiswa S-1 Pendidikan Fisika pada Pokok Bahasan Interferensi Cahaya
Author(s) -
Elfira Yulia Sasahan,
Raden Oktova,
Oky Oktavia I.R.N.
Publication year - 2017
Publication title -
prosiding snfa (seminar nasional fisika dan aplikasinya)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-8325
pISSN - 2548-8317
DOI - 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16364
Subject(s) - computer science , multimedia , mathematics education , mathematics
Light interference in the course Optics at undergraduate Physics Education is an abstract subject, and students need a practical, interactive medium for learning independently the material already given in lectures by the lecturer, especially for problem solving exercise. Therefore a study has been performed to develop an android-based interactive learning medium on light interference in Indonesian using the software Ispring Suite 7.0. The study was based on the ADDIE development model, which includes the steps: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The feasibility of the medium was validated using questionnaires by subject experts, media (IT) experts, and students as users. The feasibility level of the medium given by the subject experts, the media experts, and the students are, respectively, 87.94 %, 90.44 %, dan 87.99 %. It is concluded that the medium developed is highly feasible for independent learning. Abstrak: Pokok bahasan interferensi cahaya dalam mata kuliah Optika S-1 Pendidikan Fisika bersifat abstrak, dan mahasiswa memerlukan media interaktif yang praktis untuk belajar secara mandiri materi yang diberikan dosen dalam tatap muka, terutama untuk berlatih soal secara mandiri. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengembangkan media pembelajaran tentang interferensi cahaya berbasis android dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan perangkat lunak Ispring Suite 7.0. Penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan ADDIE, yang meliputi langkah-langkah: analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Untuk mengetahui kelayakan media dilakukan validasi melalui angket oleh ahli media (TI), ahli materi, dan pengguna mahasiswa. Tingkat kelayakan media yang diberikan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna berturut-turut adalah sebesar 87,94 %, 90,44 %, dan 87,99 %. Dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagai sumber belajar mandiri.