
Gambaran Radiologik Pneumonia pada Anak dengan Menggunakan Foto Thorax dan Ultrasonografi Paru di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar
Author(s) -
J Jeri,
Sri Asriyani,
L Amiruddin,
Arifin Seweng
Publication year - 2021
Publication title -
n (nusantara) medical science journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-7288
pISSN - 2460-9757
DOI - 10.20956/nmsj.v5i1.11045
Subject(s) - medicine , gynecology
Pendahuluan Pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun selama beberapa dekade. Foto X-ray dada adalah modalitas diagnostik yang paling umum digunakan. Namun, karena efek radiasi sinar-X, ultrasonografi menjadi semakin populer untuk diagnosis pneumonia pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menilai kesesuaian (agreement) antara hasil pemeriksaan x-ray dada dan ultrasonografi untuk diagnosis pneumonia pada anak-anak. Metode: Penelitian ini dilakukan di Bagian Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar dari bulan Februari sampai April 2020. Jumlah sampel sebanyak 44 pasien berusia antara 1 hari sampai kurang dari 18 tahun. Tes Kappa digunakan untuk menilai kesesuaian antara kedua metode. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pneumonia pada anak berdasarkan hepatisasi pada USG paru menunjukkan kesesuaian yang signifikan dengan tanda konsolidasi pada foto thorax (koefisien Kappa = 0,560, p <0,05). Elemen hyperechoic linier pada ultrasonografi paru dengan tanda air bronchogram dan infiltrat pada foto toraks juga menunjukkan kesesuaian yang baik (koefisien Kappa = 0,596, p <0,05). Selain itu, tanda lesi anechoic pada ultrasonografi paru dengan gambar ground glass opacity (GGO) pada radiografi dada menghasilkan koefisien Kappa 0,495 dan p <0,05. Kesimpulan: Pneumonia pediatrik dimanifestasikan pada ultrasonografi sebagai hepatisasi, hyperechoic linear elements, dan pathologic B-line, sedangkan pada rontgen dada dimanifestasikan sebagai konsolidasi dan infiltrat. Kesepakatan yang baik ditemukan antara konsolidasi x-ray dengan hepatisasi pada ultrasonografi, antara elemen hyperechoic linier pada ultrasonografi dengan infiltrat pada x-ray, serta antara lesi anechoic pada ultrasonografi dengan GGO pada rontgen dada