z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengaruh Penggunaan Zat Etefon Terhadap Sifat Fisik Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L)
Author(s) -
Ari Wirasaputra,
Mursalim Mursalim,
Abdul Waris
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal agritechno/jurnal agritechno
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-2413
pISSN - 1979-7362
DOI - 10.20956/at.v10i2.63
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Buah pisang menempati posisi pertama dengan produksi dan luas panen tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2002 produksinya mencapai 4.384.384 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 6,5 triliun. Pisang di Indonesia juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang misalnya Pisang Epe, Pisang Ijo, Barongko, Es Palubutung dan tepung pisang. Hal itu menyebabkan tingginya permintaan buah pisang yang sudah matang sehingga pedagang biasanya melakukan pematangan buah dengan metode zat etefon. Sehingga perlu dilakukan efek mutu dan konsentrasi penelitian menggunakan zat etefon dengan formulasi yaitu 10ml, 15ml, 20ml, 25ml, dan 30ml. Buah pisang lalu direndam untuk membandingkan pengaruh banyakanya formulasi zat etefon terhadap perubahan warna (L*, a*, b*) dan bobot buah pisang selama dua minggu penyimpanan. Buah pisang dengan formulasi zat etefon 30ml menunjukkan perubahan pematangan buah pisang cenderung lebih cepat dari pada formulasi lainnya. Hal tersebut terlihat pada nilai L* buah yang cenderung lebih tinggi yaitu 60,18 pada hari ke tiga penyimpanan. Meskipun demikian, nilai a* tertinggi terjadi pada formulasi 15ml yaitu mencapai 15.68 pada hari ke delapan penyimpanan. Sedangkan nilai b* tertinggi terjadi pada buah dengan formulasi 30ml yaitu mencapai 27,35 pada hari ke depalan penyimpanan. Adapun susut bobot tertinggi yaitu 53,06 pada hari ke-14 penyimpanan. Hal ini terjadi pada buah pisang yang digunakan sebagai kontrol yaitu buah yang tidak direndam pada zat etefon.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here