z-logo
open-access-imgOpen Access
Teori “Innefabilitas” Menurut Allamah Thabataba’i
Author(s) -
Seyyed Ahmad Fazeli
Publication year - 2012
Publication title -
kanz philosophia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2442-5451
pISSN - 2407-1056
DOI - 10.20871/kpjipm.v2i1.29
Subject(s) - humanities , philosophy , meaning (existential) , absolute (philosophy) , theology , epistemology
: This essay will attempt to explain some of the theories of inneffability of Allamah Thabataba’i, as in an earlier work we have explained the same concept as viewed by both W. Stace and William James. Some of the issues will be outlined in this article, that is whether the absolute can be expressed ? If wahdāh al-wujūd (unity of being) asserts absoluteness, does this mean that there is no language that can describe it ? Then what exactly is the meaning of innefability ? What does it mean that the experience of wahdāh al-wujūd can not be conceptualized, nor can it be described, nor can it be logical ? If so, where then do words such as innefability, paradox and ‘absolute’ originate from? What does it mean that this is unattainable by reason? This work will reveal that the experience of the absolutely wahdāh al-wujūd can be expressed generally not in detail, by means that di ers from peripatetic logic. Keywords : Ineffability, unconceptualized, irrational, reason, potential fantacy   Abstrak : Tulisan ini mencoba memaparkan beberapa konsep innefabilitas, menurut Allamah Thabataba’i, di mana pada tulisan sebelumnya kami mengutarakan beberapa konsep innefabilitas dalam pandangan W.Stace dan William James. Beberapa persoalan yang akan diuraikan dalam tulisan ini adalah apakah absolut dapat diekspresikan ? jika wahdāh al-wujūd melazimkan keabsolutan apakah hal ini berarti bahwa tak ada bahasa yang dapat menggambarkan konsep wahdāh al-wujūd ? lalu apa sebenarnya makna dari innefabilitas ? apakah maksudnya bahwa pengalaman irfani wahdāh al-wujūd tidak bisa dikonsepsikan, ataukah tidak bisa dipahami, ataukah tidak bisa dilogikakan ? jika demikian, lalu kata seperti tak terbatas, tak terhingga, paradoks, dan kata ‘absolut’ ini muncul dari mana ? apakah maksud dari innefabilitas bahwa akal tak mampu menjangkaunya karena sudah diluar tapal batas akal? tulisan ini ingin menunjukkan bahwa pengalaman irfani wahdāh al-wujūd yang absolut dan tak terbatas dapat diekspresikan secara global namun tidak secara terperinci, namun akal yang digunakan bukan lagi akal paripatetik. Kata kunci : Innefabilitas, ketidakmungkinan-dikonsepsikan, irrasioanal, akal, potensi fantasi

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here