
REVILITASI NASIONALIME PEMUDA MELALUI PENCAK SILAT
Author(s) -
Muchammad Ukulul Mufarriq
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal pendidikan kewarganegaraan/jurnal pendidikan kewarganegaraan
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2540-8712
pISSN - 2303-2979
DOI - 10.20527/kewarganegaraan.v11i01.10074
Subject(s) - humanities , political science , art
Melunturnya nasionalisme para pemuda bangsa sebagain dari dampak gloalisasi. Indonesia sebagai negara multikutural yang memiliki banyak kekayaan budaya penunjang nasionalisme warga negaranya, khususnya para pemuda sebagai pilar pembangunan bangsa. Pencak silat sebagai kebudayaan Indonesia memiliki nilai-nilai luhur khas bangsa. Ajaran filosofis dan keahlian beladiri pencak silat dapat menjadi cara merevitalisasi asionalisme pada pemuda. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bentuk dan cara revitalisasi nasionalisme pemuda di UKM PSHT Komisariat UGM. Jenis penelitian ini berupa kualitatif deskriptif, dengan penelitian lapangan, dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan konten internet. Hasil dari penelitian yang berlangsung berdasarkan segala aktifitas lingkup PSHT maupun eksistensinya sebagai UKM. Berlandaskan materi ajaran filosofis dan pendidikan pencak silat dengan melihat manfaat paling dominan setiap unsur panca dasar menghasilkan wujud dari representasi nasionalisme pemuda, berupa: persaudaraan untuk persatuan, seni pada kebudayaan, kerokhanian dalam ber-agama, olahraga sarana prestasi, dan beladiri sebagai bentuk bela negara. Peneliti tidak menyeluruh membahas keseluruhan ranah keilmuan dalam PSHT. Kesimpulan yang disusun hanya dipersempit pada kebutuhan tema. Rekomendasi untuk dengan mengadakan suatu even seminar memperkenalkan potensi revitalisasi nasionalisme pemuda melalui kegiatan ektrakulikuler mahasiswa pencak silat dan membuat pedoman baku nilai nasionalisme yang mampu dikembangkan melalui partisipasi pemuda di pencak silat.Kata Kunci: Nasionalisme, Pemuda, Pencak Silat, Perguruan Tinggi, Warga Negara.