Open Access
KEMAMPUAN TANAMAN GENJER (LIMNOCHARIS FLAVA) DALAM MENURUNKAN KADAR LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR LIMBAH ARTIFISIAL
Author(s) -
Roci Lidiana,
Dedy Suprayogi,
Sulistiya Nengse
Publication year - 2022
Publication title -
jukung (jurnal teknik lingkungan)/jukung (jurnal teknik lingkungan)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2540-9131
pISSN - 2461-0437
DOI - 10.20527/jukung.v8i1.13034
Subject(s) - physics , horticulture , chemistry , biology
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman genjer dalam menurunkan kadar logam Pb pada air limbah. Penelitian ini dilaksanakan secara ekperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan menggunakan dua faktor variasi, yaitu jumlah tanaman (5, 10, dan 15 tanaman) dan waktu paparan (3, 5, dan 7 hari). Jenis reaktor fitoremediasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu reaktor batch. Hasil penelitian menunjukan tanaman genjer mampu menurunkan logam Pb. Penurunan logam Pb yang paling efisien terjadi pada variasi 5 tanaman dengan lama paparan 7 hari yakni sebesar 0,06 ppm (99,6%). Namun, hasil penurunan tersebut belum memenuhi baku mutu air kelas 1 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 yaitu sebesar 0,03 ppm. Berdasarkan analisis statistik Kruskal-Wallis yang dilakukan, didapatkan P-value>0,05, atau tidak ada perbedaan nyata pada penggunaan variasi jumlah tanaman dan waktu paparan dalam menurunkan logam Pb. Kata Kunci: Air Limbah, Fitoremediasi, Logam Berat Timbal, Tanaman Genjer.This study aims to determine the capability of yellow velvetleaf to reduce the Pb levels in wastewater. The research is accomplished by doing an experiment that uses a Completely Randomized Design (CRD)with two variation factor, the number of plants (5, 10, and 15 plants) and exposure time (3, 5, and 7 days). The type of phytoremediation reactor used in this study is a batch reactor. The result showed that yellow velvetleaf were able to reduce Pb. The most efficient reduction of Pb levels occurs in the variation of 5 plants with exposure time for 7 days which is equal to 0,06 ppm (99,6%). However, the results of this reduction have not met the class 1 water quality standard of Peraturan Pemerintah Nomer 22 Tahun 2021, which is 0.03 ppm. Based on the Kruskal-Wallis statistical analysis, it was found that the P value> 0.05, or there was no significant difference in the use of variations in the number of plants and exposure time in reducing Pb. Keywords: Lead Heavy Metal, Phytoremediation, Wastewater, Yellow Velvetleaf.