Open Access
Aktivitas Anti-Inflamasi Eupatorium inulifolium dan Kalsium Karbonat Pada Tikus Jantan
Author(s) -
Dwi Rizki Febrianti,
Siska Musiam
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal pharmascience
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2460-9560
DOI - 10.20527/jps.v7i1.8078
Subject(s) - traditional medicine , chemistry , phytochemical , medicine
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi daun Kumpai Mahung (Eupatorium inulifolium) dan kalsium karbonat sebagai anti-inflamasi, berdasarkan obat tradisional di pegunungan Dayak Meratus Indonesia. Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak adalah maserasi menggunakan pelarut metanol dengan rasio 1:10. Uji kualitatif Penapisan fitokimia fenolik dengan senyawa FeCl3 dan kuantitatif dengan spektrofotometri UV-Vis dengan kuersetin sebagai standar, panjang gelombang 418 nm konsentrasi 10-50 ppm. Ekstrak Eupatorium inulifolium dan calcium carbonat diformulasikan menjadi salep sederhana dengan penambahan vaselin album (1:3). tes anti-inflamasi menggunakan tikus jantan yang telah diinduksi oleh karagenin 3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian kualitatif dan kualitatif, adalah positif senyawa fenolik, Mengandung 3,68% flavonoid. Ekstrak Eupatorium inulifolium dan kalsium karbonat dalam salep dapat secara signifikan mengurangi edema pada kaki tikus dibandingkan dengan kontrol negatif (14,1%). Kata kunci: Edema, Salep, Anti Inflamasi ABSTRACT The purpose of this research was to study the potential Kumpai Mahung leaf (Eupatorium inulifolium) and calcium carbonate as an anti-inflammation, based on folk medicine in Dayak meratus mountains of Indonesia. The methods used to obtain the extract is maceration using methanol solvent with the ratio of 1:10. Qualitative test Phytochemical Screening of phenolic with FeCl3 and quantitative flavonoids compounds with spectrophotometry UV-vis with quercetin as standard, wavelength 418 nm concentration 10-50 ppm. Eupatorium inulifolium extracts and calcium carbonate are formulated into simple ointments with the addition of vaseline album (1: 3) anti-inflammation test using male mice that had been inducted by carrageenan 3%. The result showed that on qualitative and qualitative testing, is positive phenolic compounds, contains 3,68% of flavonoids. Eupatorium inulifolium extract and calcium carbonate in the ointment can significantly alleviate the edema on mice’s paw compared to a negative control (14,1%).Keywords: Rat Paw Edema, Ointment, Anti-Inflammation I. PENDAHULUAN Peradangan adalah salah satu tema yang paling menarik untuk dipelajari karena mencakup banyak mediator, dan ini menyebabkan banyak agen peradangan seperti antibodi monoklonal dan antagonis peradangan mulai dikembangkan dan dilaporkan ada obat lain seperti asam askorbat monosiklik, garam kalsium dan kalsium karbonat juga memiliki aspek anti-inflamasi terutama yang disebabkan sengatan serangga (Karnad, Patil dan Majagi, 2006). Peradangan memiliki beberapa respons berdasarkan penyebabnya; salah satu respons peradangan yang biasa terjadi adalah edema. Edema terjadi karena meningkatnya aliran darah lokal ke area luka, dan itu menyebabkan lebih banyak mediator kimia dan histamin dilepaskan sehingga permeabilitas kapiler meningkat (Sousa, Vieira dan Pinho, 2010). Efek dari pembengkakan ini termasuk ketidaknyamanan, rasa sakit, dan ruam (Isrofah, Sagiran, dan Afandi, 2011). Obat antiinflamasi sebagian besar bekerja dengan menurunkan permeabilitas kapiler dengan menurunkan jumlah histamin yang dilepaskan oleh basofil, menghambat fungsi fagositosis leukosit dan makrofag sehingga pembengkakan dapat mereda.Penggunaan sumber daya alam di Kalimantan Indonesia, belum dilakukan secara maksimal karena keanekaragaman