z-logo
open-access-imgOpen Access
KAJIAN BENTUK MITIGASI BENCANA LONGSOR DAN TINGKAT PENERIMAANNYA OLEH MASYARAKAT LOKAL
Author(s) -
Heru Setiawan
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal h‪‪utan tropis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2337-7992
pISSN - 2337-7771
DOI - 10.20527/jht.v4i1.2888
Subject(s) - disaster mitigation , geography , physics , landslide , environmental planning , geology , geomorphology
Landslide in Tawangmangu Sub-district in 2007 resulted in dozens of houses were damaged and dozens loss of lives. Government with other stakeholders undertakes mitigation measures to landslides to prevent similar incidents in the future. To obtain maximum results, landslide mitigation efforts should be done by involving the local community. This study aims to determine the forms of landslide mitigation and the level of acceptance by the local community. The study was conducted using a survey method approach,with random sampling techniques. Total respondents 93 spread proportionally in five hamlets comprise Plalar,Guyon, Sodong, Salere and Ngledoksari. Data were collected by interview and questionnaire method.The results showed that government with other stakeholders conductedseveral landslide mitigation programs thatcan be grouped into two, namely structural mitigation and non-structural mitigation. In general, the level of local people acceptance to landslide mitigation programs categorized in the medium categorywith percentage 38%,followed by low category with 33% respondents and high category with 29% respondents.Factors affecting the level of public acceptance of landslide mitigation program are age, gender and experience to landslide.Longsor di Kecamatan Tawangmangu pada tahun 2007 mengakibatkan puluhan rumah rusak dan puluhan nyawa melayang. Pemerintah dengan stakeholder yang lain segera melakukan langkah-langkah mitigasi bencana longsor agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, usaha mitigasi bencana longsor harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk mitigasi longsor dan tingkat penerimaannya oleh masyarakat lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode survey, dengan teknik random sampling. Jumlah responden sebanyak 93 yang tersebar secara proporsional di lima dusun yang meliputi Plalar, Guyon, Sodong, Salere dan Ngledoksari. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan, pemerintah dengan stakeholder yang lain melalukan berbagai program mitigasi bencana longsor yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural. Secara umum, tingkat penerimaan masyarakat terhadap program mitigasi bencana longsor dikategorikan dalam kelas sedang dengan persentase 38%, diikuti oleh kategori rendah dengan 33% responden dan kategori tinggi dengan 29% responden. Faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap program mitigasi longsor adalah umur, jenis kelamin dan pengalaman terhadap longsor.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here