z-logo
open-access-imgOpen Access
KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH DALAM NASKAH PERTUNJUKAN MAMANDA KARYA SIRAJUL HUDA (THE FIGURES’ CHARACTERS AND CONFLICTS IN THE SCRIPT OF THE SHOW OF MAMANDA BY SIRAJUL HUDA)
Author(s) -
Rahayuningsih Rahayuningsih
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal bahasa, sastra, dan pembelajarannya (jbsp)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5932
pISSN - 2089-0117
DOI - 10.20527/jbsp.v7i2.4419
Subject(s) - art , humanities
Karakter dan Konflik Tokoh dalam Naskah Pertunjukan Mamanda karya Sirajul Huda. Bukuini yang berjudul naskah pertunjukan mamanda teater tradisi banjar berisi kesejarahan dari cirikarakter tokoh yang dilakoni dan sekaligus nama-nama pada Mamanda sebuah simbol yang memilikimakna pada jalan alur cerita tersebut. Dengan demikian, peneliti tertarik membahas penelitian agarmasyarakat Banjar cinta akan budaya dan kesenian tradisional pada cerita teater. Sehingga, penelitianini bertujuan menjawab dua masalah yaitu, (a) memaparkan karakter dalam kumpulan naskahpertunjukkan Mamanda karya Sirajul Huda, dan (b) mendeskripsikan konflik tokoh yang ada dalamkumpulan naskah Mamanda karya Sirajul Huda. Metode yang digunakan dalam penelitian terhadapdrama Mamanda Teater Tradisi Banjar karya Sirajul Huda ini adalah dengan menggunakan metode185deskriptif analisis. Dari hasil penelitian karakter dan konflik tokoh sebagai wujud dari analisis karakterpada naskah mamanda dari kelima judul seperti Bara api dari utara, kumala naga mirah sila utama,merajut asa di palinggam cahaya, putri cahaya khairani, dan raden angga sukma perdana, adalahkarakter yang beragam namun memiliki konflik yang berbeda-pada tiap sudut pandang alur ceritatersebut, memiliki kesamaan pada nama tokoh namun peran dan cerita berbeda masalah salah satunyakonflik perebutan tahta, kekacauan pada lingkungan masyarakat, penculikan putri kerajaan, bahkandari segi percintaan sesama alam lain pun juga ada, pada naskah pertunjukan mamada tradisi banjarini lebih melek unsur budaya banjar baik dari perkataan, kebiasaan, bahkan apa saja yang diperlukansaat menanggulangi permasalahan yang muncul selalu dihadapi dengan baik, yaitu memberikan sarandan masukan kepada ke kerajaan maupun sultan yang mendengarkan atau menghargai pendapat yanglebih dewasa. Dengan demikian, tradisi di Banjar yang santun dapat diapresiasikan pada kehidupansehari-hari.Kata-kata kunci: karakter, konflik, mamanda

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here