
WUJUD KESANTUNAN DAN KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG DI PASAR SENTRA ANTASARI BANJARMASIN (A FORM OF POLITENES AND NOT POLITENESS SPEAK AT MARKET TRADERS SENTRA ANTASARI BANJARMASIN)
Author(s) -
Yustina Jumadi
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal bahasa, sastra, dan pembelajarannya (jbsp)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5932
pISSN - 2089-0117
DOI - 10.20527/jbsp.v5i2.3734
Subject(s) - humanities , art
Wujud Kesantunan dan Ketidaksantunan Berbahasa Pedagang di Pasar Sentra AntasariBanjarmasin. Kesantunan berbahasa sebagai wujud kesopanan memegang kendali yang sangat pokok293dalam komunikasi, agar tujuan yang diharapkan dalam komunikasi tesebut terwujud. Kesalahandalam memilih cara berbicara atau bahkan salah dalam memilih kata akan menimbulkan kemarahanatau ketidaksenangan bagi mitra tutur. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji Bagaimanawujud kesantunan berbahasa pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin? Bagaimana wujudketidaksantunan berbahasa pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin? Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Pendekatan kualitatif dipilih karenapermasalahan bersifat holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin datapada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif. Selain itu, peneliti bermaksudmemahami situasi sosial secara mendalam. Data tuturan dalam transaksi jual beli di Pasar SentraAntasari Banjarmasin diperoleh dari hasil perekaman antara pedagang dan pembeli, terutama saatterjadi penawaran di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin tersebut dalam interaksi jual beli antarapedagang dan pembeli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai budaya tentang hubunganmanusia Kesantuanan berbahasa pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin ditemukan dalamkepatuhan-kepatuhan terhadap maksim, yaitu (a) kepatuhan terhadap maksim kebijaksanaan, (b)kepatuhan terhadap maksim kedermawanan, (c) kepatuhan terhadap maksim penghargaan, (d)kepatuhan terhadap maksim kesederhanaan, dan (e) kepatuhan terhadap maksim kemufakatan.Ketidaksantuanan berbahasa pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin ditemukan dalampelanggaran-pelanggaran terhadap maksim, yaitu (a) pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan,(b) pelanggaran terhadap maksim kedermawanan, (c) pelanggaran terhadap maksim penghargaan, (d)pelanggaran terhadap maksim kesederhanaan, (e) pelanggaran terhadap maksim kemufakatan, dan (f)pelanggaran terhadap maksim kesimpatian. Saran yang ditawarkan adalah kepada peneliti selanjutnyatentang bahasa pedagang perlu diteliti lebih mendalam melalui berbagai teori lain yang membahasdari sudut pandang yang berbeda. Penelitian terhadap kesantunan dan ketidaksantunan berbahasapedagang dapat dikaji dari pusat-pusat perbelanjaan lain guna mengatahui tingkat kesantunanberbahasa pada saat transaksi jual-beli.Kata-kata kunci: kesantunan berbahasa, ketidaksantunan berbahasa, maksim