
REALISASI MAKSIM TUTUR DALAM TUTURAN ANAK-ANAK REMAJA DI SIRING BANJARMASIN (THE REALIZATION OF SPEECH MAXIMS IN SPEECH TEENAGERS IN BANJARMASIN SIRING)
Author(s) -
Nurul Fitriani
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal bahasa, sastra, dan pembelajarannya (jbsp)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5932
pISSN - 2089-0117
DOI - 10.20527/jbsp.v5i2.3726
Subject(s) - linguistics , grice , realization (probability) , psychology , computer science , humanities , art , communication , philosophy , mathematics , pragmatics , statistics
Realisasi Maksim Tutur dalam Tuturan Anak-Anak Remaja di Siring Banjarmasin. Maksim tuturmerupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual, kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya,penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawantuturnya. Selain itu maksim juga disebut sebagai bentuk pragmatik berdasarkan prinsip kerja sama.Tuturan dapat dikatakan sebagai realisasi dari bahasa yang bersifat abstrak. Sedangkan anak-anakremaja ialah kelompok anak-anak yang berusia 12 tahun sampai dengan usia 21 tahun untuk anakwanita sedangkan usia 13 tahun sampai dengan 22 tahun untuk anak laki-laki. Tujuan penelitianuntuk mendeskripsikan pelaksanaan dan pelanggaran implikatur percakapan dalam tuturan anakanakremaja di siring Banjarmasin dengan memperhatikan prinsip kerja sama dari Grice. Pendekatanpenelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitusuatu metode penelitian yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimanaadanya pada saat penelitian berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian terungkap pelaksanaan IPdan pelanggaran IP dengan memperhatikan prinsip kerjasama dari Grice. Pelaksanaan maksim tuturterungkap empat pelaksanaan maksim tutur dan empat pelanggaran maksim tutur, yaitu maksimkualitas, maksim kuantitas, maksim relevan, dan maksim cara.Kata-kata kunci: maksim tutur, tuturan, anak-anak remaja