
Optimalisasi Potongan Plat Besi dengan Mesin Las Otomatis
Author(s) -
Dimas Fredy Arisandy,
Rasional Sitepu,
Andrew Joewono
Publication year - 2019
Publication title -
buletin profesi insinyur
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
ISSN - 2654-5926
DOI - 10.20527/bpi.v2i3.53
Subject(s) - physics , operating system , automotive engineering , mechanical engineering , engineering , computer science
Dalam bidang manufaktur banyak digunakan material plat besi. Pada PT. Dwi Gading Wijaya Mandiri plat besi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk, seperti bakrak sorong, tutup diesel untuk molen, tabung molen semen dan cover perontok padi. Dalam proses pemotongan plat digunakan mesin CNC plasma untuk mendapatkan hasil yang presisi dan juga cepat. Setiap pemotongan plat terdapat plat sisa yang tidak dapat digunakan kembali dengan mesin plasma karena ukuran terlalu kecil, sehingga plat besisisa tersebut tidak dapat digunakan kembali dalam proses produksi. Banyaknya material sisa menyebabkan kurang efisiensi penggunaan material, sehingga menimbulkan kerugian produksi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibuatlah mesin penyambung plat dengan pengelesan otomatis. Pada mesinpenyambung plat otomatis ini memiliki beberapa komponen penting, yaitu panel kontrol untuk melakukan proses pengambilan data input dari tombol dan sensor serta melakukan pengaktifan aktuator. Solenoid valve dan pneumatic silinder sebagai penahan plat saat dilakukan pengelasan yang bertujuan untuk menghindari pemuaian plat saat dilakukan pengelasan. Motor dc 24 volt sebagai penggerak torch las saat melakukan pengelasan pada plat. Rangkaian PWM yang berfungsi untuk melakukan pengaturan kecepatan motor torch saat melakukan pengelasan. Sensor proximity induktif memberikan inputan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan mesin las dan Mesin las Mig Techweld 500W. Pembuatan mesin las penyambung plat otomatis terbukti dapat mengolah kembali plat sisa pemotongan, sehingga mengurangi kerugian akibat sisa material yang tidak terpakai. Kata kunci: pemuaian, mesin las, kerugian produksi