z-logo
open-access-imgOpen Access
Endosalpingiosis
Author(s) -
A Nusratuddin,
Eddy Hartono,
Ni Ketut Sungowati
Publication year - 2015
Publication title -
majalah obstetri and ginekologi/majalah obstetri dan ginekologi
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1013
pISSN - 0854-0381
DOI - 10.20473/mog.v23i1.2102
Subject(s) - medicine , gynecology
Tujuan: melaporkan kasus endosalpingiosis pada wanita, 36 tahun, dengan keluhan nyeri perut bagian bawah yang dialami sejak 4 tahun terakhir.Kasus: Wanita, 36 tahun, P1A0, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dialami sejak 4 tahun terakhir. Haid teratur tiap bulan dengan lama haid 4-5 hari disertai dismenorea. Riwayat keputihan dan demam disangkal. Riwayat persalinan secara pervaginam tahun 2004 dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.Tatalaksana Kasus: Teraba massa kistik pada adneksa kanan, mobile, terasa nyeri tekan. USG ginekologi trans-vaginal me-nunjukkan massa hipoechoic pada adneksa kanan dan kiri. Laparaskopi menunjukkan uterus ukuran 7x5 cm dengan permuka-an licin mengalami perlengketan dengan rektum di bagian posterior, dilakukan adhesiolisis. Terdapat kista paratubal kanan dan pseudocyst pada adneksa kiri, permukaan licin, berisi cairan putih kekuningan. Dilakukan kistektomi pada kedua kista tersebut. Gambaran histopatologi menujukkan cystadenoma serosum dan endosalpingiosis. Post operasi hari ke-10 pasien datang kontrol dengan luka operasi baik dan keluhan nyeri perut berkurang.Simpulan: Follow-up rutin pada kasus endosalpingiosis tidak diperlukan selama tidak ada keluhan yang bermakna dari pasien, karena kasus endosalpingiosis belum pernah dilaporkan akan mengalami transformasi menjadi suatu keganasan. Pasien ini kami ditindaklanjuti 3 bulan dan 6 bulan pertama post operasi, dengan hasil keluhan nyeri perut sudah tidak dirasakan lagi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here