z-logo
open-access-imgOpen Access
Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Makanan di Wilayah Kota Banyuwangi
Author(s) -
Arifatul Nurlailia,
Lilis Sulistyorini,
Septa Indra Puspikawati
Publication year - 2021
Publication title -
media gizi kesmas
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2745-8598
pISSN - 2301-7392
DOI - 10.20473/mgk.v10i2.2021.254-260
Subject(s) - mathematics , food science , physics , toxicology , humanities , biology , philosophy
Latar Belakang: Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia sehingga makanan aman untuk dikonsumsi. Pengolahan suatu makanan tidak terlepas dari adanya bahan tambahan pangan yang merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan. Salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaanya adalah boraks karena sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam tubuh manusia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif kandungan boraks pada makanan yang dijual oleh pedagang yang ada di wilayah Kota Banyuwangi.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2020 di Laboratorium Kesehatan Lingkungan PSDKU Universitas Airlangga Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 makanan yang terdiri dari kerupuk, pentol, bakso, tahu walik dan cimol. Sampel didapatkan dari 15 pedagang makanan yang berbeda di daerah Kota Banyuwangi diantaranya wilayah Giri, Pakis, Glagah, Tukang Kayu, Sobo dan Kepatihan. Pengujian kandungan boraks ini dilakukan oleh mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang salah satunya peneliti sendiri dengan menggunakan Test Kit Boraks.Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 15 sampel makanan yang dijual di wilayah Kota Banyuwangi sebanyak 10 sampel (66,7%) yaitu pada 5 sampel pentol, 3 sampel bakso serta satu sampel kerupuk dan tahu walik. Sementara sisanya yaitu 5 sampel (33,3%) yang negatif boraks diantaranya satu sampel kerupuk, 3 sampel bakso dan cimol.Kesimpulan: Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi atau membeli makanan dengan memperhatikan ciri-ciri yang ada pada makanan dan sebaiknya pengawasan serta pembinaan terhadap pedagang makanan yang ada di wilayah Kota Banyuwangi lebih ditingkatkan.Kata kunci: analisis kualitatif, keamanan pangan, pedagang, boraks

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here