z-logo
open-access-imgOpen Access
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya
Author(s) -
Antasya Muslimah Soedarsono,
Sri Sumarmi
Publication year - 2021
Publication title -
media gizi kesmas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-8598
pISSN - 2301-7392
DOI - 10.20473/mgk.v10i2.2021.237-245
Subject(s) - medicine , wasting , gynecology
ABSTRAKLatar Belakang: Wasting adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang mengakibatkan balita berisiko mengalami ketertinggalan tumbuh kembang secara jangka panjang. Angka wasting di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 sebesar 10,2%, sehingga wasting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius untuk ditangani menurut standar WHO. Kejadian wasting masih ditemukan di Kota Surabaya, salah satunya di Puskesmas Simomulyo yang memiliki angka balita gizi buruk terbanyak se-Kota Surabaya. Kejadian wasting pada balita dapat dicegah dengan mengubah faktor risiko yang dapat dikendalikan.Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kejadian wasting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Simomulyo Surabaya. Total sampel 42 balita berusia 12-60 bulan, terdiri dari 21 balita wasting dan 21 balita non-wasting. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Asupan zat gizi makro diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner food recall 3x24 jam; karakteristik balita dan keluarga balita diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner; pengukuran berat badan balita menggunakan timbangan digital dan tinggi badan balita menggunakan mikrotoa. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara asupan energi (p=<0,001; OR=13,6 dengan CI 95%=3,09-59,8), asupan karbohidrat (p=0,014; OR=7,1 dengan CI 95%=1,31-38,8), pendidikan ibu (p=0,031; OR=4,0 dengan CI 95%=1,11-14,4), pendapatan keluarga (p=0,002; OR=8,5 dengan CI 95%=2,06- 35,08), dan pengeluaran pangan (p=0,024; OR=4,6 dengan CI 95%=1,17-18,68) dengan kejadian wasting. Sedangkan, asupan protein (p=1,000; OR=1,0 dengan CI 95%=0,06-17,12), asupan lemak (p=0,259; OR=2,4 dengan CI 95%=0,51-11,26), status pekerjaan ibu (p=0,747; OR=0,8 dengan CI 95%=0,34-4,64) dan jumlah anggota keluarga (p=0,757; OR=0,8 dengan CI 95%=0,24-2,79) tidak berhubungan dengan kejadian wasting.Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini asupan energi dan karbohidrat, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan pengeluaran pangan merupakan faktor risiko kejadian wasting pada balita di wilayah Puskesmas Simomulyo Surabaya.Kata kunci: balita, status gizi, gizi kurang, wasting, faktor risiko

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here