
Komunikasi Simbol Ideologi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Author(s) -
Heni Nuraeni Zaenudin
Publication year - 2012
Publication title -
jurnal penelitian komunikasi/jurnal penelitian komunikasi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2460-0172
pISSN - 1410-8291
DOI - 10.20422/jpk.v15i2.712
Subject(s) - political science , sociology , art
PKS berpandangan bahwa lembaga eksekutif, legislatif serta yudikatif di Indonesia menjadi sarang KKN, sehingga perlu langkah berupa reformasi untuk terwujudnya cleaning government. Meski iklim kebebasan dan keterbukaan semakin lapang, namun tradisi berpartai secara modern, profesional dan bertanggung jawab di negeri ini masih belum mantap. Sejumlah partai politik masih didominasi oleh sekelompok elit, ketimbang digerakkan oleh ideologi bersama yang menjadi basis dan aksinya. Peneliti mengintegrasikan teori fenomenologi dan teori interaksionisme simbolik dan menggunakan pendekatan subjektif-konstruktivis serta metode penelitian kualitatif dengan tradisi penelitian fenomenologi, atau paradigma interpretif (interpretive paradigm). Implementasi simbol ideologi FPKS dikomunikasikan baik secara verbal dan nonverbal. Simbol ideologi verbal FPKS di DPRD Provinsi Jawa Barat yang mengimplementasikan slogan “Bersih, Peduli, Profesional, Partai Dakwah, Keadilan, Sejahtera, Tafsir Lambang,” Sedangkan simbol ideologi nonverbal diterjemahkan antara lain dalam bentuk, jilbab Merupakan Identitas bagi Politikus Muslimah, Jenggot Simbol dari Sunnah Bagi FPKS, Larangan Haram terhadap Rokok di FPKS, Musik Murotalan Alunan Penyejuk Hati, Perhiasan Tidak Diperuntukkan Bagi Laki-Laki, Inkonsistensi Waktu (Waktu Polikronik).