z-logo
open-access-imgOpen Access
Gerakan komunitas aceh go open source sebagai upaya pengendalian produk halal berbasis teknologi informasi pada Madrasah Aliyah Banda Aceh dan Aceh Besar
Author(s) -
Andika Prajana,
Khairan Ar,
Hendri Ahmadian,
Hendy Mizuardy
Publication year - 2020
Publication title -
transformasi : jurnal pengabdian masyarakat/transformasi : jurnal pengabdian masyarakat
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-9628
pISSN - 1858-3571
DOI - 10.20414/transformasi.v16i2.2663
Subject(s) - humanities , political science , sociology , psychology , art
[Bahasa]: Penggunaan perangkat lunak bajakan menjadi budaya baru di kalangan anak muda Indonesia khususnya pelajar-pelajar yang berada di bawah naungan Kementerian Agama mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) sampai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Peneliti menemukan suatu masalah yang dihadapi kalangan remaja atau pelajar yaitu kurangnya pengetahuan terhadap teknologi, kurangnya pengetahuan terhadap aspek hukum dan nilai-nilai keislaman. Penelitian ini dilakukan dengan cara kegiatan pengabdian, sosialisasi dan pembentukan komunitas Aceh Go Open Source di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)/swasta di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah metode Knowledge Sharing sebagai proses pengkomunikasian dan pertukaran pengetahuan dari satu individu ke pada individu. Hasil yang diperoleh dari pengabdian berbasis riset ini adalah terbentuknya komunitas kalangan remaja. Selanjutnya efektifitas community leader, organization structure, religious, social trust, share vision tidak memiliki pengaruh terhadap knowlege sharing. Sedangkan individual motivation sangat berpengaruh terhadap knowledge sharing yang mengindikasikan bahwa motivasi personal menjadi dorongan utama terbentuknya Komunitas Aceh Go Open source ini. Kata Kunci: open source, knowledge sharing, komunitas [English]: The use of pirated software has become a new culture among Indonesian youth, especially students under the Ministry of Religion Affairs' auspices, from primary levels to higher education. We found a problem faced by adolescents or students, namely a lack of knowledge of technology, legal aspects, and Islamic values. This research was conducted in the form of community service activities, socialization, and the formation of the Aceh Go Open Source community at Madrasah Aliyah in Aceh Besar District and Banda Aceh City. The method used was Knowledge Sharing as a process of communicating and exchanging knowledge from one individual to another. The results of this community services-based research are the formation of a community among adolescents. The community leaders, organization structures, religious, social trust, share vision do not influence knowledge sharing. Meanwhile, individual motivation is very influential on knowledge sharing, which indicates that personal motivation is the main driver for forming the Aceh Go Open Source Community. Keywords: open source, knowledge sharing, community

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here