z-logo
open-access-imgOpen Access
Dualisme Masjid (Studi Integrasi dan Disintegrasi Masyarakat di Kota Mataram)
Author(s) -
Muhammad Sa’i
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal penelitian keislaman/jurnal penelitian keislaman
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-9652
pISSN - 1829-6491
DOI - 10.20414/jpk.v13i2.791
Subject(s) - humanities , worship , art , theology , philosophy
Abstrak: Masjid dilihat secara epistimologis maupun sosiologis didirikan dengan tujuan utama sebagai pusat peribadatan dan pusat kegiatan peradaban umat Islam. Dan secara historis fungsi masjid sebagai pusat peribadatan lahir bersamaan dengan dakwah  Nabi Muhammad saw.  Masyarakat Lombok yang terkenal dengan semangat keberagamaan yang tinggi keberadaan masjid dapat dijumpai di setiap penjuru desa dan bahkan dasan. Pada satu sisi, kesadaran membangun sebuah masjid merupakan wujud dari pemakmuran masjid secara materil, namun di sisi lain, secara materil pemakmuran masjid seringkali tidak berjalan seirama dan berdampingan. Oleh karenanya, sangat banyak kita menemukan masjid tanpa banyak jamaah seperti rumah mewah tanpa penghuni. Penelitian yang berlokasi di Mataram ini, dan khusus pada beberapa lingkungan yang terdapat di dalamnya dua masjid, yaitu wilayah Dasan Cermen, Karang Bedil-Punia, Karang Baru, dan Babakan. Sumber utama penelitian ini adalah dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh disimpulkan motif pembangunan masjid; pertama menimbulkan integrasi masyarakat dan bahkan menjadikan mereka semakin kuat dan solid, kedua menimbulkan disintegrasi, yaitu 1) kelompok semu yang mempunyai kepentingan sama; 2) kelompok kepentingan yang diwakili oleh pendukung keberadaan masjid kedua dan masjid ketiga; dan 3) kelompok konflik yang diwakili oleh kelompok pendukung ketiga. Abstract: Masjid epistimologically and sociologically is founded with the main purpose as center of worship and center of civilization Moslem’s activity. Historically the function of masjid as the center of worship was born simultaneously with the Prophet Muhammad's dawah as well. Within Lombok people which are famous for the high religious spirit, the existence of masjid can be found in every corner of the village and even sub-village. On one hand, the awareness to build a masjid is a manifestation of the masjid’s prosperity in a material way. But on the other hand, materially the masjid’s prosperity often does not run in rhythm and side by side. Therefore, there are many mosques without it’s pilgrims like a luxury homes without it’s occupants. The study is located in Mataram, and specialized in several area which contained two masjids, namely Dasan Cermen, Karang Bedil-Punia, Karang Baru, and Babakan. The main sources of this research are from religious leaders, community leaders, masjid administrators, and government. Based on the data obtained, it is concluded the motive of masjid construction, the first it leads to the society integration and even makes them stronger and more solid; the second it leads to disintegration, namely 1) the false groups having the same interests; 2) the interest groups represented by supporters of the second masjid and the third masjid; and 3) the conflict groups represented by third supporter groups.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here