Open Access
EFEK ANTIBAKTERI VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP METHICILLIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Author(s) -
Tirta Darmawan Susanto,
Muchtan Sujatno,
Hendro Sudjono Yuwono
Publication year - 2018
Publication title -
medicinus
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2622-6995
pISSN - 1978-3094
DOI - 10.19166/med.v4i8.1186
Subject(s) - medicine , traditional medicine , coconut oil , pathology
Kejadian infeksi, baik di lingkungan rumah sakit yang disebut infeksi nosokomial maupun di luar rumah sakit, cukup besar. Infeksi mempertinggi angka kematian dan kesakitan, serta memperlama waktu perawatan di rumah sakit. Saat ini banyak tanaman yang terbukti secara empiris memiliki efek antibakteri, diantaranya adalah minyak kelapa murni ( Virgin Coconut Oil / VCO ) , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini guna mengetahui efek anti bakteri VCO pada luka yang telah diinfeksi dengan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Telah dilakukan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap. Hewan coba yang digunakan adalah marmut jantan galur albino sebanyak 15 ekor . Dermis hewan coba diinsisi hingga diperoleh luka berukuran 9cm 2 dasar otot, luka diinfeksi dengan suspensi bakteri MRSA, kemudian diberi 3 macam perlakuan yaitu dibiarkan saja tanpa pengobatan untuk control negatif, terapi VCO per oral 3 cc / hari dan terapi VCO topikal 0,4 cc / hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan two sample – T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian VCO topikal dengan dosis 0,4 cc / hari mampu mengobati infeksi dan mempercepat penyembuhan luka hewan coba secara bermakna (p = 0,043 < α = 0,05), tetapi pemberian VCO peroral 3 cc / hari menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p = 0,376 > α = 0,05). Pemberian VCO per oral 3 cc / hari dan topikal 0,4 cc / hari mampu menurunkan jumlah lekosit darah pada hewan coba. Pemberian VCO topikal 0,4 cc / hari mampu membunuh bakteri sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri pada luka secara bermakna (p = 0,0092 < α = 0,05), namun pemberian VCO per oral tidak mampu mengurangi jumlah bakteri pada luka secara bermakna (p = 0,17 > α = 0,05). Pada hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian VCO topikal menunjukkan efek antibakteri yang bermakna untuk mengatasiinfeksi MRSA.