
Aktivitas Perdagangan dan Perkembangan Islam Pada Masa Sriwijaya Pada Abad VII-IX Masehi
Author(s) -
Ahmad Berkah
Publication year - 2020
Publication title -
tamaddun
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2622-531X
pISSN - 1412-9027
DOI - 10.19109/tamaddun.v20i1.5732
Subject(s) - humanities , physics , art
Perdangangan adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang menjadi awal muara terbentuknya sistem ekonomi suatu Negeri. “ Aktivitas Perdagangan dan Perkembangan Islam Pada Masa Sriwijaya” adalah salah satu topik yang melatar belakangi penelitian ini, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India, Tiongkok dan Arab, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kapulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar China untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India.
Snouch Hurgronje dalam teorinya” Islam itu masuk di bumi Nusantara melalui sistem perdagangan” tak ayal lagi bila perdagangan yang ada saat itu di Sriwijaya menjadi awal masuknya Islam dan berkembang sangat pesat khususnya di pesisir pantai Sumatera. Adanya pengakuan kedaulatan atas Sriwijaya dari Bani Umayyah pada zaman Umar Bin Abdul Aziz juga menjadi pembuka adanya interaksi dagang dan hadirnya Islam di Sriwijaya, inilah yang semakin membuat Islam dan perdagangan jadi sebuah dimensi yang bergerak linier hingga mencapai puncak kejayaan keduanya.
Kata Kunci: Perdangangan, Perkembangan Islam dan Sriwijaya.