
Analisis kebutuhan anak usia dasar dan Implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Author(s) -
Dian Andesta
Publication year - 2018
Publication title -
jip (jurnal ilmiah pgmi)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2527-4589
DOI - 10.19109/jip.v4i1.2269
Subject(s) - humanities , physics , art
Manusia, sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, memiliki kebutuhan dasar yang mesti terpenuhi agar dapat bertahan hidup dan memperoleh kehidupan yang nyaman, senang dan sejahtera, tak terkecuali anak usia dasar. Kebutuhan anak usia dasar (6-12 tahun) berbeda dengan kebutuhan anak remaja dan orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan anak usia dasar dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif jenis library research. Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan anak usia dasar meliputi enam aspek yaitu, Pertama kebutuhan fisiologis seperti makanan, minuman, wahana permainan dan sebagainya. Kedua, kebutuhan perlindungan dan rasa aman seperti lingkungan yang asri, aman dan damai. Ketiga, kebutuhan akan rasa kasih sayang dan perhatian. Keempat, kebutuhan akan penghargaan atas segala tindakan atau prestasi. Kelima, kebutuhan aktualisasi diri seperti menunjukan kemampuan (ability) atau bakat (talent) yang dimiliki. Keenam yaitu kebutuhan akan rasa sukses. Setiap individu dan tingkatan usia anak memiliki level kebutuhan yang berbeda-beda, dikarenakan adanya perbedaan faktor usia, fisik, psikologi, keturunan dan lingkungan. Kebutuhan anak usia dasar sangat berkaitan dengan proses pendidikan anak. Pada usia dasar, anak memiliki kemampuan berifkir dan bergerak yang masih terbatas. Anak juga memiliki sifat yang egois, keras kepala, manja dan sensitif yang masih sangat tinggi. Hematnya, sebagai pihak eksternal, orang tua, guru maupun orang dewasa mesti memahami tingkat kebutuhan dan karakter anak, supaya tidak terjadi kesalahan dalam mendidik dan mengajar dalam rangka membentuk pribadi anak yang beriman, cerdas dan berkarakter.