
PARADIGMA MADZHAB-MADZHAB EKONOMI ISLAM DALAM MERESPON SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL
Author(s) -
Fadllan
Publication year - 2013
Publication title -
al-ihkam : jurnal hukum dan pranata sosial
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
eISSN - 2442-3084
pISSN - 1907-591X
DOI - 10.19105/al-lhkam.v7i1.322
Subject(s) - islam , humanities , philosophy , political science , theology , business administration , business
Sistem Ekonomi Islam berangkat dari kesadaran tentangetika, sebuah ethical economy, sedangkan sistem ekonomi lain,baik kapitalisme maupun sosialisme, berangkat darikepentingan (interest). Kapitalisme berangkat darikepentingan perorangan (selfishness) dan sosialismeberangkat dari kepentingan kolektif (collectivism). EkonomiIslam meletakkan hak individu dan masyarakat dalamneraca keseimbangan yang adil. Berkenaan denganbagaimana konsep ekonomi Islam itu, terdapat tiga madzhabyang memiliki pandangan yang berbeda, yaitu: Pertama,madzhab Bagir al-Sadr yang memandang bahwa ilmuekonomi (economics) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam,karena keduanya berasal dari filosofi yang salingkontradiktif. Karenanya, madzhab ini menggunakan istilahiqtishâd, bukan ekonomi Islam. Kedua, madzhab Mainstreamyang berpandangan bahwa, sebagaimana ekonomikonvensional, kelangkaan sumber daya menjadi penyebabmunculnya masalah ekonomi. Ketiga, madzhab AlternatifKritis yang berpendapat bahwa analisis kritis bukan sajaharus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapijuga terhadap ekonomi Islam itu sendiri.