z-logo
open-access-imgOpen Access
Laporan Kasus: Dermatofitosis oleh Microsporum spp., dan Curvularia spp., pada Anjing Pomeranian
Author(s) -
Ni Made Ayu Kurniawati,
I Gusti Made Krisna Erawan,
I Gede Soma
Publication year - 2021
Publication title -
indonesia medicus veterinus
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-6637
pISSN - 2301-7848
DOI - 10.19087/imv.2021.10.5.804
Subject(s) - traditional medicine , microsporum canis , microsporum gypseum , biology , microbiology and biotechnology , medicine , antifungal , trichophyton
Dermatofitosis merupakan infeksi jamur yang sering disebabkan oleh Microsporum canis, M. gypseum, dan Trichophyton mentagrophytes. Anjing dalam kasus ini merupakan anjing ras pomeranian jantan berusia lima tahun dengan bobot badan 6 kg. Anjing kasus menderita lesi kemerahan pada permukaan kulit, yang kemudian menjadi keropeng dan menyebar ke beberapa bagian tubuh secara multifokal. Anjing kasus sempat dibawa ke dokter hewan untuk pengobatan, namun lesi semakin parah dan obat sebelumnya tidak dapat dinilai. Pemeriksaan penunjang berupa tape skin test dilakukan untuk melihat agen penyebab penyakit. Sampel diambil dari lesi yang ada dipermukaan kulit, dan rambut hewan. Kapang Microsporum spp. dan Curvularia spp. ditemukan pada pemeriksaan tape skin test. Anjing diberikan pengobatan antijamur berupa itraconazole (5 mg/kg, q 24 jam) selama 28 hari dan cephalexin (15 mg/kg, q 12 jam) selama tujuh hari. Pengamatan pascaterapi menunjukkan keadaan hewan kasus kembali normal dengan pertumbuhan rambut yang bagus.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here