z-logo
open-access-imgOpen Access
Laporan Kasus: Gingivostomatitis dan Infeksi Ektoparasit Parasite Otodectes Ccynotis pada Kuping Kucing Lokal
Author(s) -
Umbu Yabu Anggung Praing,
I Gede Soma,
I Gusti Made Krisna Erawan
Publication year - 2021
Publication title -
indonesia medicus veterinus
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-6637
pISSN - 2301-7848
DOI - 10.19087/imv.2021.10.3.478
Subject(s) - traditional medicine , medicine
Feline chronic gingivostomatitis (FCGS) merupakan inflamasi yang menimbulkan rasa nyeri dan sering terjadi pada rongga mulut kucing. Hewan kasus adalah seekor kucing ras lokal, jenis kelamin jantan, berumur empat tahun, bobot berat badan 5,5 kg, dan rambut berwarna kuning putih. Pemilik datang dengan keluhan kucing mengalami penurunan nafsu makan dan minum, dan satu minggu sebelumnya kucing sempat memuntahkan makanan ketika diberi pakan kering serta kucing terlihat kesulitan mengunyah makanannya. Pada pemeriksaan klinis rongga mulut teramati terdapat peradangan pada gusi dari bagian kranial hingga kaudal. Peradangan pada mukosa mulut terjadi bilateral dan terlihat jelas adanya ulserasi, kemerahan, kebengkakan dan ketidak nyamanan kucing saat dilakukan pembukaan rongga mulut. Kucing kasus didiagnosis sebagai gingivostomatitis dengan prognosis fausta. Disamping itu pPada rongga telinga bagian dalam terlihat kotoran serumen kering berwarna coklat kehitaman. Pemeriksaan mikroskopis atas kotoran kering ditemukan tungau parasit Otodectes cynotis. Pengobatan terhadap gingivostomatitis dilakukan dengan pemberian dexamethasone 0,50 mg/kg BB (satu kali sehari) selama lima hari injeksi, cefotaxime 330 mg/kg BB (dua kali sehari) selama tujuh hari injeksi, infus RL selama tujuh hari, dan multivitamin hematodin 0,2 mL/kg BB (sekali sehari) selama tiga hari injeksi. Satu minggu pasca pengobatan, hewan kasus berangsur pulih dan terjadi kesembuhan. Terhadap infestasi infeksi O. cynotis diberikan pengobatan tetes telinga illium ear drops (dua kali sehari) selama satu minggu. Pada pemeriksaan serumen kotoran telinga setelah seminggu, tungau O. cynotis tidak ditemukan. Pengobatan yang diberikan terhadap gingivostomatitis hanya bersifat simtomatis tetapi tidak pada agen penyebab infeksi secara kausatif sehingga kasus berulang pada tujuh hari setelah pengobatan dilakukan sehingga dianjurkan untuk dilakukan cabut/ekstraksi gigi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here