
MEMAHAMI ETNOGRAFI ALA SPRADLEY
Author(s) -
Koes Winarno
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal smart (studi masyarakat, religi, dan tradisi)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2528-553X
DOI - 10.18784/smart.v1i2.256
Subject(s) - humanities , physics , art
Ilm u pengetahuan berkembang dengan cepat yang menuntut kaum intelektual terus mengikuti perkembangannya agar tidak stagnan dan tidak berpikiran status quo. Paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif juga berkembang dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing. Peneliti punya keleluasaan memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Pada penelitian kualitatif, seorang peneliti juga harus berbekal teori-teori dan metode yang kuat, salah satunya dengan metode etnografi. Etnografi menjadi dasar antropologi kultural. Teknik utama dari metode etnografi adalah observasi partisipatif yang dilakukan dalam waktu yang relatif lama serta wawancara mendalam yang dilakukan secara terbuka. Spradley sebagai tokoh pengembang etnografi yang relatif lebih moderat membedakan observasi partisipatif dalam empat model, yakni complete, active, moderate, passive , dan non- participation . Teknik ini berfungsi agar peneliti benar-benar bisa memahami pikiran, perilaku, dan kebudayaan sebuah masyarakat secara baik. Kunci agar peneliti bisa memahami masyarakat yang diteliti adalah dengan memahami bahasa lokalnya, karena bahasa lokalnya merupakan ekspresi kebudayaan mereka. Koleksi datanya yang terbaik adalah dengan membuat rekaman atau catatan etnografi secara rutin dan lengkap.Kat a kunci: penelitia n kualitatif, metodologi, etnografi, Spradley